Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 07 Januari 2021 | 16:50 WIB
Polda Sulsel menunjukkan sejumlah barang bukti milik terduga teroris di Sulawesi Selatan, Kamis 7 Januari 2021 / [Foto SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

SuaraSulsel.id - Sebanyak 20 orang terduga pelaku teroris ditangkap aparat polisi. Dari tangan pelaku polisi juga berhasil menyita barang bukti berupa bom rakitan dan senjata.

Kapolda Sulsel Inspektur Jendaral Polisi Merdisyam mengatakan ada 20 orang terduga teroris yang ditangkap. Penangkapan dilakukan oleh anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bersama Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar pada Rabu kemarin (6/1/2021), pukul 06.00 Wita.

Penangkapan dilakukan di lima titik lokasi yang berbeda. Antara lain adalah di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Sudiang Raya, Kecamatan Tallo, Makassar, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, dan Desa Taulo, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang.

"20 orang ditangkap. 17 laki-laki dan 3 perempuan," kata Merdisyam di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Kamis (7/1/2021).

Baca Juga: Mantan Anggota ISIS Ini Setuju FPI Dibubarkan

Selain pelaku, kata Merdisyam, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti. Termasuk rangkaian bom yang siap diledakkan untuk melakukan aksi teror bom bunuh diri.

"Barang bukti rangkaian bom, senjata laras panjang jenis PCP enam pucuk, senjata tajam jenis parang, badik, pedang, samurai, dan busur. Hingga buku-buku yang bersifat provokatif radikal dan lainnya," jelas Merdisyam.

Penangkapan dilakukan setelah Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penyelidikan dengan cara mengintaian semua aktivitas para pelaku sejak tahun 2015 silam.

Polda Sulsel menunjukkan sejumlah barang bukti milik terduga teroris di Sulawesi Selatan, Kamis 7 Januari 2021 / [Foto SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

"Telah dilakukan pengintaian dari tahun 2015 sampai 2021. Dimana kemarin ditangkap," terang Merdisyam.

Dari hasil penyelidikan, kata Merdisyam, para pelaku diketahui merupakan kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Sulsel. Kelompok JAD yang tertangkap tersebut juga pernah melakukan baiat kepada ISIS di Pondok Pesantren Alridho dibawa pimpinan ustaz Basri pada 2015 silam.

Baca Juga: Dua Terduga Teroris yang Ditembak Bantu Danai Pengeboman di Filipina

"Dibawa pimpinan ustaz Basri pada 2015. Yang meninggal karena kasus teror," ujar Merdisyam.

Menurut Merdisyam, kelompok JAD Sulsel di Villa Mutiara Cluster Biru, Makassar bahkan telah rutin melakukan latihan tembak menembak dan pendakian gunung. Untuk membentuk fisik mereka pada Oktober 2020.

"Mulai Oktober 2020 lalu, secara rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung atau idat (latihan fisik)," katanya.

Polda Sulsel menunjukkan sejumlah barang bukti milik terduga teroris di Sulawesi Selatan, Kamis 7 Januari 2021 / [Foto SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More