SuaraSulsel.id - Iran menahan kapal minyak berbendera Korea Selatan. Karena dituduh melanggar UU Lingkungan Maritim.
Korea Selatan pun mengerahkan unit anti-pembajakan ke teluk setelah Iran menyita kapal. Seperti dikatakan Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
"Kementerian pertahanan segera mengerahkan unit Cheonghae ke perairan dekat Selat Hormuz, tak lama setelah menerima sebuah laporan mengenai situasi penyitaan kapal komersial kami oleh Iran," kata kementerian dalam pernyataan.
Kementerian itu mengidentifikasi kapal sebagai "Hankuk Chemi", yang mengangkut 7.200 ton "produk-produk kimia minyak."
Baca Juga: 1.000 Kasus Covid-19 dalam Sehari, Korea Selatan Batasi Pertemuan Pribadi
Awak yang ditangkap berasal dari Korea Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Myanmar, kata Garda di situs Sepahnews, tanpa memerincinya.
Sebuah foto yang dirilis memperlihatkan tiga kapal speedboat dan sebuah kapal patroli yang mendekati kapal tanker.
Pernyataan Garda tidak merinci dimana kapal tanker disita atau dipindahkan.
Iran mulai memperkaya uranium sampai 20 persen di fasilitas bawah tanahnya dan menyita kapal tanker minyak berbendera Korea Selatan di semenanjung Hormuz yang strategis.
Insiden ini semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah antara Iran dan negara-negara Barat.
Baca Juga: Saking Dinginnya Korea, Peralatan Makan Ini Membeku saat Ditinggal Kerja
Jaringan Penyiaran Iran, IRINN melaporkan penyitaan kapal tanker minyak berbendera Korea Selatan di perairan Teluk Persia dilakukan karena melanggar pedoman lingkungan.
Kapal tanker ini diarahkan ke salah satu pelabuhan Iran untuk selanjutnya diselidiki pelanggarannya. Kapal itu membawa 7.200 ton ethanol dari Arab Saudi menuju Korea Selatan.
Kantor berita Iran lainnya Fars dan Tasnim mengatakan Anak Buah Kapal (ABK) yang ditangkap di kapal tanker yang disita itu adalah warga negara yang berasal dari Korea, Indonesia, Myanmar dan Vietnam.
Rincian baru itu muncul setelah Teheran mengakui pihak berwenang menghentikan kapal MT Hankuk Chemi atas dugaan “pencemaran minyak” di Teluk Persia dan semenanjung itu. (VOA)
Berita Terkait
-
Iran Anggap Tidak Penting Siapa Yang Menang di Pilpres AS
-
Jelang Lawan Jepang, Shin Tae-yong Diterpa Kabar Buruk dari Negaranya, Ada Apa?
-
Iran Ngaku Siap Hadapi AS dan Israel Setelah Trump Kembali Menang
-
Iran Berencana Serang Israel saat Pemilu AS Memanas
-
Pekerjaan Sampingan Wasit Timnas Indonesia vs Jepang: PNS Bergaji Dua Digit
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Ditangkap di Makassar! Remaja Penikam ODGJ di Pangkep Tak Berkutik
-
Dewan Pers Apresiasi Komitmen BRI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis
-
Praktik Prostitusi Online di Pangkep Terbongkar
-
Ketum Dewan Korpri Prof Zudan Tinjau Lokasi Tiga Cabang Lomba MTQ Korpri VII
-
Terdakwa Penimbun Istri di Makassar Divonis Seumur Hidup