SuaraSulsel.id - Kecukupan gizi dan nutrisi harus disesuaikan dengan usia dan aktivitas setiap manusia. Misalnya, jumlah gizi yang dibutuhkan oleh orang lanjut usia atau lansia tentu berbeda dengan orang dewasa muda dan anak-anak.
Apalagi jika lansia telah memiliki penyakit dan harus membatasi asupan makanan tertentu. Staf Departemen Ilmu Gizi Universitas Indonesia dr. drg. Dwirini Retno M.S memaparkan, jenisa dan takaran jumlah gizi dan nutrisi yang harus dipenuhi oleh lansia juga berbeda.
Apa saja? Berikut paparannya!
1. Protein
Dokter Dwirini mengatakan, lansia dianjurkan mendapat protein lebih tinggi daripada dewasa muda yaitu 1-1,2 gram per kg berat badan per hari. Ia mencontohkan, jika berat badan lansia 50 kg maka asupan protein yang harus didapat setiap hari sebanyak 50-60 gram.
Baca Juga: Penanganan Malnutrisi Perlu Program Berkelanjutan, Ini Alasannya
"Itu kira-kira satu dada ayam besar per hari, tentu dibagi dalam tiga kali makan," jelasnya. Sumber protein bisa didapat dari hewan maupun tumbuhan. Sumber protein hewani terdapat pada ikan, ayam, telur, seafood, juga produk susu. Sedangkan protein nabati bisa didapat dari tahu dan tempe.
2. Karbohidrat
Karbohidrat jadi penyumbang sumber energi terbesar. Lansia harus konsumsi karbohidrat sebanyak 50-60 persen dari jumlah kalori yang dibutuhkan setiap hari. Menurut dokter Dwirini, kebanyakan lansia membutuhkan 1.500 kalori per hari. Sehingga jumlah karbohidrat yang harus terpenuhi sekitar 650 gram per hari. "Itu sedikit lho. Satu bungkus nasi padang itu sudah 500 kalori," ujarnya.
Selain nasi, Dwirini menyampaikan bahwa sumber karbohidrat juga bisa didapatkan dari mi, bihun, kentang, umbi-umbian, juga makana manis tang mengnadung tepung dan gula. Dokter Dwirini mengingatkan agar lansia sebaiknya mengurangi konsumsi gula sederhana, seperti gula pasir. Disarankan untuk menggantinya dengan gula kompleks yang terdapat alami pada buah-buahan.
"Gula kompleks yang indeks glikemiknya rendah. Karena kalau makan karbohidrat itu diolah oleh tubuh hasil akhirnya lemak jahat itu yang mengakibatkan diabetes melitus dan jantung koroner. Jadi harus variasi pemilihan karbo," tuturnya.
3. Lemak
Lansia membutuhkan asupan lemak cukup banyak yakni 20-30 persen dari total kalori. Menurut Dwirini, yang harus diingat memilih lemak yang baik yaitu lemak tidak jenuh. Lemak tidak jenuh terdapat pada minyak nabati, mintak zaitun, minyak bunga matahari, minyak sawit. "Tapi bukan berarti dipakai untuk menggoreng justru makin jahat nantinya," ucap Dwirini.
Baca Juga: Tuntut Ganti Rugi, Dua Wanita Lansia Tidur di Gubuk Puncak Bukit 50 Kota
4. Serat
Serat juga sangat penting bagi lansia. Karena berfungsi untuk pergerakan usus. Dokter Dwirini menyampaikan bahwa saat lansia proses pencernaan sudah mulai menurun sehingga mudah mengalami sembelit. Serat dari sayur dan buah-buahan membantu melancatkan proses pencernaan.
5. Vitamin
Vitamin sering kali dilupakan karena merasa telah cukup mendapatkannya dari makanan yang dikonsumsi. Padahal, menurut Dwirini, vitamin dalam bahan makanan bisa berkurang, atau bahkan menghilang, karena proses pemasakan. "Sehingga kita perlu menambah vitamin dari luar. Vit A, B1, B2, B6, asam folat, vitamin C, vitamin D," ucapnya.
6. Mineral
Lansia rentan kekurangan mineral, salah satunya kalsium yang bisa sebabkan kerapuhan tulang. Serta kekurangan zat besi yang bisa sebabkan anemia. Zat besi banyak terdapat pada sayuran hijau seperti bayam dan kangkung.
Menurut Dwirini, lansia kerap kali mengurangi jumlah minum lantaran malas jika terlalu sering buang air kecik. Padahal, asupan air dibuthkan oleh tubuh paling tidak 1.500 mililiter setiap hari.
Berita Terkait
-
Lansia 72 Tahun di Prancis Bongkar Kekejaman Suaminya, Diperkosa oleh Puluhan Pria Selama Bertahun-tahun
-
4 Nutrisi Penting yang Harus Diperhatikan Pria untuk Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Tulang
-
BULOG - Satgas Pengamanan Swasembada Pangan Garuda Merah Putih Salurkan Bantuan Program Makanan Bergizi di Merauke
-
Berapa Kadar Asam Urat Normal pada Lansia? Simak Cara Mengatasinya Tanpa Obat
-
Jamaah Umroh Lansia asal Indonesia Jatuh dari Tangga Pesawat, Dimakamkan di Madinah
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024