SuaraSulsel.id - Kakek tukang pijat berinisial IM (48 tahun), asal Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, harus berhenti melanjutkan profesinya sebagai tukang urut.
Kakek IM dilaporkan melakukan pelecehan anak perempuan dibawah umur. Akibat perbuatannya, si tukang urut harus mendekam di sel tahanan Mapolres Mamuju Tengah.
Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah Ipda Agro Pongki kepada pojokcelebes.com -- jaringan suara.com membenarkan kejadian tersebut.
Dia menyebutkan, terungkapnya kasus ini setelah korban menceritakan kepada ibu kandungnya. Adanya dugaan perlakuan tidak senonoh kepada dirinya yang dilakukan pelaku IM.
Baca Juga: Sedih! 2 Petani di Pinrang Ditangkap Polisi Karena Menolak Tambang
Keluarga tidak merasa nyaman dan keberatan. Kemudian melaporkan ke tersangka ke polisi.
Pelaku diduga melakukan pelecehan seksual kepada anak yang masih berumur 7 tahun, yang terjadi pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2020 sekitar pukul 15.00 Wita di Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo.
“Seorang anak dibawah umur diduga mengalami pelecehan seksual yang dilakukan seorang tukang pijat. Korban mengakui kepada ibunya bahwa pelaku melakukan perbuatan tidak pantas kepada dirinya,” kata Agro.
Kronologis pelecehan
Sebelum terjadi pelecehan seksual terhadap korban. Awalnya korban disuruh ibunya untuk mengantarkan makanan kepada pelaku yang berada di depan rumahnya.
Baca Juga: Manfaatkan Istri Sebagai Guru PAUD, Predator Anak di Grogol Cabuli 3 Anak
Karena korban tidak pulang – pulang, sehingga ibunya mencari korban. Setelah korban pulang, orang tua korban kaget karena melihat korban pucat dan gugup.
Agar tidak curiga, orang tua korban membujuk korban dengan cara mengajak jalan – jalan di tempat hiburan naik odong – odong. Saat itu juga ibu korban menginterogasi anaknya dan korban mau berbicara dan membenarkan.
Korban mengungkapkan, dirinya telah dilecehkan oleh pelaku. Sampai menyentuh alat kelamin korban.
“Kini pelaku sudah kami sudah amankan dan dijerat dengan undang – undang perlindungan anak. Dan untuk menguatkan bukti, korban diantar ke rumah sakit guna mendapatkan pemeriksaan visum dari medis,” pungkas Agro.
Berita Terkait
-
Meutya Hafid Tunjuk Perwira Polisi Jadi Pejabat Kementerian Komdigi
-
Sosok Kombes Pol Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang Disorot Usai Kasus Polisi Tembak Pelajar
-
Sebut Siswa SMK Ditembak Polisi gegara Tawuran, Harta Kapolrestabes Semarang Naik 10 Kali Lipat dalam Setahun
-
Kejanggalan Siswa SMK Diduga Ditembak Polisi: Tawuran atau Serempet Motor?
-
Ferdy Sambo Trending, Dikaitkan dengan Dugaan Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Terungkap! Sanksi Dosen Pelaku Pelecehan Seksual di Unhas Tidak Berat
-
Daftar Pemain PSM Makassar Dipanggil PSSI untuk Piala AFF 2024
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik