Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 28 Desember 2020 | 08:49 WIB
Awan, kolektor kaset pita di Kota Makassar / [Foto SuaraSulsel.id: Lorensia Clara Tambing]

"Butuh kesabaran untuk mengumpulkan kaset pita, yang boleh dikatakan sudah sangat langka. Hanya di antara kolektor yang paham, betapa mahalnya hobi ini," tambahnya.

Dari sekian banyak koleksi kaset pita yang dimilikinya, kaset album Guruh Gipsy menjadi yang terpenting.

Guruh Gipsy adalah sebuah nama judul album eksperimental yang merupakan proyek kolaborasi antara Guruh Soekarnoputra dengan grup musik Gipsy.

Meskipun hanya sempat merilis satu album, tetapi proyek kolaborasi tersebut menjadi sangat penting peranannya dalam dunia musik Indonesia.

Baca Juga: Terekam CCTV, Bocah Pencuri Belasan Juta Uang Hotel di Makassar

"Ada juga Iwan Fals, kemudian dari luar negeri ada Manic Street Preachers. Saya sangat senang dengan mereka," tambahnya.

Kendati digempur musik digital, Awan masih berharap kaset pita bisa kembali bangun dari tidur panjangnya. Setidaknya ada musisi yang memperhatikan hal ini.

"Karena kaset pita akan selalu spesial bagi pecintanya. Bukan karena soal lawasnya, tapi kita selalu ingin bagaimana menikmati musik dari album fisik," tuturnya.

Hobi yang sama juga digeluti Pak Sidang, guru matematika asal Mamuju, Sulawesi Barat. Pak Sidang mengatakan, kecintaan terhadap musik telah mendarah daging dalam keluarganya.

Hal itu pula yang mendasari keinginannya untuk mengoleksi kaset pita sejak 2008 silam hingga sekarang.

Baca Juga: Puluhan Tahanan di Makassar Mendapat Resmisi di Hari Natal 2020

Dari tahun ke tahun, Pak Sidang merawat koleksi kaset pitanya dengan sangat telaten. Baginya, kaset pita adalah bukti sejarah yang patut dilestarikan.

Load More