SuaraSulsel.id - Melepas tahun 2020 terasa sangat berat. Beban Covid-19 terlalu berat. Kasus baru terus tumbuh hingga dua kali lipat dari bulan sebelumnya.
Pertanyaan yang selalu muncul, mengapa kasus ini terus meningkat dan kapan berakhir? Tentu pertanyaan yang relatif sulit dijawab.
Ridwan Amiruddin, Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Sulsel dan Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat (Persakmi) Indonesia mengatakan, secara science epidemiologi menggambarkan, pertumbuhan Covid-19 baik secara global maupun nasional dapat ditinjau dari beberapa perspektif.
Berikut 6 perspektifnya :
Baca Juga: ASN Positif Covid-19, Giliran Kantor Dispora Pemprov Sulsel Lockdown
1. Perbedaan iklim. Ada kecenderungan kasus Covid-19 mengalami percepatan pertumbuhan di musim hujan atau musim dingin dibanding musim kemarau atau panas.
2. Covid-19 mengalami penyebaran yang cepat di lingkungan keluarga yang padat. Dengan ventilasi rumah yang buruk.
3. Mutasi Covid-19 terus berlangsung dengan daya tular yang lebih cepat hingga 70 persen. Menjadi mimpi buruk bagi penanganan Covid-19.
Meskipun belum cukup bukti tentang angka fatalitas kasusnya yang lebih tinggi atau sebaliknya.
Namun demikian, dengan penularan yang tinggi via aerosol, maka perlu pendekatan baru yang lebih agresif.
Baca Juga: Jumlah Warga Sulsel Terpapar Covid-19 Sudah Lebih 27 Ribu Orang
4. Karakter penduduk yang sulit berperilaku disiplin. Literasi kesehatan yang rendah. Mudah mempercayai berita hoaks, kritis, temperamental dengan lokus kontrol yang rendah.
Berita Terkait
-
Respons Egy Maulana Vikri yang Dicoret dari Timnas Indonesia di Detik-detik Akhir
-
Prabowo Setuju Moratorium Dicabut! PMI Bisa Kembali Kerja ke Arab Saudi, Ada Bonus Umrah Setelah Dua Tahun
-
Timnas Indonesia Malah Turun Ranking FIFA Jelang Lawan Australia
-
Timnas Indonesia Dilatih Patrick Kluivert, Striker Australia: Pasti Dia Memberikan Sesuatu yang Berbeda
-
Jelang Hadapi Australia, Mees Hilgers Ungkap Rasa Optimisme di Skuad Garuda
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Uang Damai Rp10 Juta Kasus Pencabulan Anak: Keluarga Korban Tolak, Kanit PPA Polrestabes Makassar Terancam Sanksi
-
28 Tahun Mengabdi, Kini Gigit Jari: Kisah Pilu PPPK Makassar yang Pengangkatannya Ditunda Setahun
-
Kasat Narkoba Polres Bone Dicopot! Diduga Minta "Uang Damai" Rp80 Juta, Chat Viral Jadi Bukti
-
Agus Harimurti Yudhoyono Evaluasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Kota Makassar
-
Geram! Kanit PPA Polrestabes Makassar Diduga Minta Korban Kekerasan Seksual Damai Dengan Uang Rp10 Juta