SuaraSulsel.id - Menjelang akhir tahun 2020 KONI Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan tes fisik dan tes kesehatan. Kepada ratusan atlet yang dipersiapkan akan berlaga pada PON XX Papua tahun 2021.
Tes fisik dan kesehatan digelar di klinik kesehatan Kantor KONI Sulsel Jalan Sultan Hasanuddin, Kota Makassar.
Walau hujan deras, pelaksanaan tes fisik dan tes kesehatan tidak menyurutkan antusias atlet. Untuk mengikuti tahapan tes.
Hari pertama tes, puluhan atlet sudah mengantri untuk mendaftar. Sejak Pukul 10.00 Wita.
Proses dilakukan secara ketat dengan menerapak protokol pencegahan Covid-19. Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan mengukur suhu tubuh.
Semua atlet diatur dengan jarak. Kemudian menjalani tes secara perorangan maupun berkelompok.
Para atlet ini menjalani 3 tahapan test fisik dan test kesehatan dengan pemantauan langsung oleh Tim Kesehatan KONI Sulsel. Terdiri dari dokter dan praktisi perawat.
Tes pertama, atlet wajib mengukur suhu tubuh terlebih dahulu. Lalu mnenjalani tes indeks bahasa tubuh. Seperti pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, dan pengukuran tekanan darah.
Pada tahap tes awal ini untuk memastikan tinggi badan, berat badan dan tekanan daraah para atlet normal sesuai standar atlet.
Baca Juga: KONI Sulsel Tetap Disiplin Protokol Kesehatan Dalam Membina Atlet
Selanjutnya atlet menjalani pemeriksaan tes 3 menit. Yakni memeriksa dan mengevaluasi kebugaran atlet selama 3 menit dengan mengukur detak jantung dan detak nadi. Menggunakan alat elektronik pendeteksi detak jantung dan nadi.
Dalam tes ini, tim medis memasangkan alat pendeteksi di dada dan di lengan atlet. Selanjutnya para atlet memulai tes nadi istirahat, nadi pelatihan, dan nadi pemulihan dengan teknik mengatur nafas, duduk tenang dan teknik naik turun bangku selama masing-masing 3 menit.
Pada tahapan akhir, atlet mengikuti tes deteksi dan deformitas dengan mengikuti instruksi tim medis yang juga seorang ahli yang terampil dan terlatih. Yakni pengukuran kemampuan dan organ pada postur atlet yang tidak normal.
Tim medis memeriksa organ vital pada lengan, siku, lutut, dan tungkai kaki atlet. Baik pada saat posisi berdiri maupun pada saat atlet berbaring.
Test fisik dipimpin Ketua Pembinaan dan Prestasi Koni Sulsel Prof Andi Ihsan.
Ihsan mengungkapkan, atlet yang menjalani tes fisik dan tes kesehatan ini merupakan atlet yang telah lolos seleksi. Merupakan binaan KONI Sulsel untuk persiapan PON XX Papua.
Tes tersebut dilaksanakan selama 2 hari. Sebagai salah satu cara menjaga dan mengevalusi kebugaran dan jasmani atlet Sulsel.
"Agar tetap prima. Bisa melaksanakan latihan dengan baik,” kata Ihsan.
Sebanyak 99 dari 202 jumlah atlet telah menjalani tes. Dari 19 cabang olahraga se-sulawei selatan.
Atlet tersebut dari cabang olahraga beregu seperti sepak bola, bulutangkis, cricket, dan dayung.
Atlet dari cabang olahraga perorangan seperti judo, pencak silat, karate, muathay juga akan menjalani tes fisik dan kesehatan yang sama.
Sulsel Target 10 Besar di PON Papua
Ketua Umum KONI Sulsel Ellong Tjandra mengungkapkan komitmennya dalam memajukan prestasi olahraga di Sulsel. Meski di tengah pandemi Covid-19.
KONI Sulsel target peringkat 10 pada PON 2021 di Papua. Meski dalam proses pembinaan atlet sempat terhambat sejak bulan maret, karena pandemi.
Menurut Ellong bukan hal mustahil pada PON 2021 Sulsel bisa meraih rangking 10. Sulsel pernah rangking 7, rangking 6, bahkan rangking 4. Menggeser posisi Jawa Barat di tahun 1984.
"Saat itu saya adalah pelaku yang menjadi saksi Sulsel meraih rangking 4," katanya.
Selama pandemi ini, KONI Sulsel tetap melakukan aktivitas pembinaan atlet. Dengan membuka koordinasi di daerah dan cabor.
"Tapi terbatas pada work from home, nanti setelah bulan juni sudah dilakukan tatap muka dengan menerapkan jaga jarak, cuci tangan, dan pakai masker," kata Ellong.
Menurut Ellong, agenda pemantauan dan evaluasi pada pembinaan berjalan baik sepanjang tahun 2020.
"Kami sudah melakukan rapid test bagi atlet, pelatih, asisten pelatih dan mekanik. Melantik pengurus KONI daerah secara virtual hingga di akhir tahun," ucapnya.
Sekretaris Pemprov Sulsel Abdul Hayat Gani mengajak KONI Sulsel untuk berkomitmen menjadikan Sulsel sebagai pusat kemajuan olahrga di tanah air.
Hayat mengajak KONI dan insan olahraga di Sulsel untuk bergandengan tangan dan berusaha menjabarkan komitmen kemajuan ini dengan semangat bersama. Mewujudkan perubahan positif dalam menjaga harkat, martabat, serta kehormatan seluruh masyarakat Sulsel dalam mengahadapi kegiatan olahraga nasional di Papua.
Rutin Rapid Test
Meski rajin berolahraga dan menjaga imunitas tubuh dengan konsumsi makanan sehat, semua atlet PON Sulsel selalu melakukan rapid test. Untuk mencegah terjadinya klaster atlet atau klaster olahragawan.
Ellong Tjandra mengungkapkan rapid test ini adalah screening untuk mencari atlet serta unsur-unsurnya yang kemungkinan berpotensi terpapar virus Covid-19.
"Ini juga untuk menghindari lahirnya klaster Covid-19 dari olahragawan. Mereka harus tetap prima, sampai PON XX di Papua," ungkap Ellong.
Menurut Ellong, arena PON Papua akan berbeda dengan PON di daerah lain. Atlet Sulsel tidak hanya berhadapan dengan sesama atlet dari daerah lain.
Namun juga akan melawan penyakit malaria, virus Covid-19, dan kelompok bersenjata yang bisa mengancam nyawa atlet.
"Ini PON prestasi, tapi ngeri-ngeri sedap. Jika melihat kondisi terkini Papua yang agak mengkhawatirkan. Tapi saya optimis dengan jaminan keamanan dari Pemerintah Propinsi Papua dan aparat TNI-Polri yang akan mengawal jalannya PON tanpa gangguan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
7 Tahun Menumpuk, 23 Ribu Lembar Uang Palsu Ini Dimusnahkan
-
Cinta Segitiga Anti Mainstream: Pria Ini Nikahi Cinta Pertama & Pilihan Keluarga dalam Waktu 48 Jam
-
TBC di Sulbar: 57,3 Persen Kasus Ditemukan
-
Biaya Haji Dikorupsi? Kemenag Sulut Buka Suara Usai Dilaporkan ke Polisi
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Makassar Siap Dibeton dan Diaspal