Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 17 Desember 2020 | 09:38 WIB
Senin (9/11/2020) Pukul 14.30 Wita, terpantau pembentukan awan comulonimbus (Cb) di sekitar wilayah pesisir Makassar / [Foto : BMKG Makassar]

SuaraSulsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar menyebut fenomena La Nina akan berdampak pada aktivitas transportasi, khususnya penerbangan.

Kasubid Pelayanan Jasa BMKG Makassar Siswanto di Makassar menjelaskan, terjadi perkembangan pertumbuhan awan di Selat Makassar yang dianggap akan sangat mengganggu operator penyeberangan laut maupun udara.

"Terutama udara, karena tidak ada posisi pilihan terbang selain arah terbangnya ke bagian barat dan pertumbuhan awan itu ada di barat sebagai selat Makassar. Ini akan sangat mengganggu sekali operator penerbangan, makanya harus hati-hati," katanya.

Hal ini akan berdampak pada jarak pandang dan posisi jarak tinggi terbang, sebab penerbangan juga tidak akan menembus awan.

Baca Juga: Pabrik Tepung Terigu Bungasari di Makassar dan Medan Resmi Beroperasi

Berdasarkan pantauan yang dilakukan Siswanto, awan yang disebut kumulonimbus ini mulai tumbuh dan terlihat tebal di langit barat Makassar.

"Operator penerbangan pasti sudah mulai tidak nyaman karena awan ini mulai tumbuh, itu akan mengganggu sekali karena pasti mereka (pesawat, red.) akan menghindar dan tidak mungkin masuk ke awan," katanya.

Posisi puncak fenomena La Nina yang diprediksi pada Januari dan Februari 2021 dinilai telah mulai terlihat tanda-tandanya.

Hal itu, diketahui dari curah hujan yang mulai tinggi, seperti pada curah hujan terakhir November 2020 yang telah di atas normal, yaitu 161 mm dalam 10 hari.

"Itu yang sudah kita khawatirkan karena sudah mulai kelihatan ada peningkatan curah hujan dikhawatirkan lebih dari 100 mm setiap hari," katanya. (Antara)

Baca Juga: Pemkot Makassar Belum 100 Persen Siap, Gelar Sekolah Tatap Muka Tahun Depan

Load More