SuaraSulsel.id - Pohon natal bermandikan cahaya lampu sudah berdiri cantik di depan gereja. Sudah sepekan lebih, Pastor Paroki Katedral Makassar, Wilhelmus Tulak meriasnya bersama pengurus gereja lainnya.
Hal tersebut menandakan tradisi perayaan natal sudah mulai terasa. Dalam sepekan ke depan, umat Katolik dan Kristiani di seluruh dunia akan menyambut suka cita damai natal. Identik dengan Kelahiran Yesus Kristus.
Segala persiapan sedang dilakukan. Termasuk tata cara misa natal di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
SuaraSulsel.id melihat keadaan Gereja Katedral, Gereja Katolik tertua di Kota Makassar, Selasa (16/12/2020).
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, hiasan natal di luar gereja yang terletak di Jalan Kajaolalido Nomor 14 ini cukup meriah. Namun, saat memasuki ruangan, semuanya berbeda.
Jarak kursi diatur sedemikian rupa, dan dilengkapi kaca mika sebagai pembatas jarak. Begitu pun di pintu masuk, wastafel, dan handsanitizer sudah dijejer.
Setiap umat pun diwajibkan mencuci tangan sebelum masuk ke ruang ibadah. Diukur suhu tubuhnya. Mereka juga dipastikan memakai masker selama ibadah berlangsung.
Pastor Paroki Katedral Makassar Wilhelmus Tulak mengatakan, natal tahun ini sangat berbeda dibanding sebelumnya. Kepanitiaan terbagi dua, yakni panitia perayaan natal dan panitia protokol kesehatan.
"Panitia tersebut telah berbulan-berbulan bertugas. Dengan adanya pandemi, kita memang sangat ditantang untuk berkumpul, namun aturan pemerintah mewajibkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Baca Juga: Jelang Natal, Prancis Larang Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
Ia menjelaskan perayaan natal di Gereja Katedral tetap berlangsung seperti biasanya dengan mengikuti protokol kesehatan. Hanya saja ada pembatasan jumlah umat (jemaat). Sebelum pandemi, mereka yang hadir merayakan natal di Gereja bisa mencapai 2.000 orang.
Namun tahun ini, pihaknya terpaksa membatasi jumlah umat maksimal hanya 500 orang saja. Hal ini mengingat kewajiban menjaga jarak demi menghindari penularan.
"Karena itu kami membuat kesepakatan untuk meminimalisir umat untuk hadir. Kami berusaha betul tidak menimbulkan kerumunan. Bahkan gereja dilengkapi dengan plastik mika untuk memberi rasa aman bagi umat," ucapnya.
Pelayan liturgi pun sudah dipastikan bebas Covid-19 setiap bertugas melayani misa. Mereka wajib menjalani tes swab terlebih dahulu.
Meski berbeda dari perayaan Natal di tahun sebelumnya, masyarakat masih bisa merayakan Natal bersama keluarga dengan memanfaatkan teknologi atau virtual.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah telah mengeluarkan surat edaran larangan berkerumun saar perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Kebijakan itu menyikapi kasus Covid-19 yang terus meningkat di Sulsel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Tenggelam saat Rekreasi di Air Terjun Kembar, Pemuda Asal Wajo Ditemukan Tak Bernyawa
 - 
            
              PLN Kantongi Hak Tanah PLTU Punagaya Jeneponto untuk Jaga Listrik Sulawesi
 - 
            
              Polda Sulsel Mangkir dari Sidang Praperadilan Buruh Harian
 - 
            
              Tidak Hanya Dosen, Mantan Rektor UNM Juga Dilaporkan Lecehkan Mahasiswi
 - 
            
              DMI Respons Penganiayaan Musafir Hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga: Biadab!