SuaraSulsel.id - Makin tingginya kasus Covid-19 membuat Pemerintah Jerman mengambil langkah Lockdown atau penutupan wilayah secara menyeluruh.
Bahkan saat perayaan natal dan tahun baru. Pemerintah mengeluarkan aturan ketat. Agar tidak terjadi kontak sosial.
Jerman akan menutup sebagian besar toko dan sekolah, dan membatasi kontak sosial lebih jauh. Guna mencegah merebaknya pandemi virus corona, yang dalam beberapa minggu terakhir ini jumlah kasusnya tetap tinggi.
Kanselir Jerman Angela Merkel dan para gubernur 16 negara bagian hari Minggu (13/12) sepakat meningkatkan langkah-langkah lockdown – atau kebijakan menghentikan kegiatan ekonomi dan menutup sebagian wilayah – mulai tanggal 16 Desember hingga 10 Januari. Guna menghentikan peningkatan pesat kasus Covid-19.
"Mulai hari Rabu ini (16/12) seluruh bisnis yang menjual barang-barang tidak esensial akan ditutup," ujar Merkel pada wartawan di Berlin, dikutip dari VOA.
Merkel mengatakan, “Kami akan menutup seluruh toko mulai hari Rabu ini dan hanya mengijinkan dibukanya toko yang menjual makanan atau kebutuhan pokok sehari-hari. Larangan juga diberlakukan untuk penjualan produk-produk bukan makanan di toko eceran. Akan ada pula larangan penjualan petasan sebelum Malam Tahun Baru.”
Pembatasan kontak akan dibatasi lebih jauh saat Natal. Hanya lima orang dari dua rumah yang diijinkan bertemu saat Natal, dan ini tidak mencakup anak-anak berusia di bawah 14 tahun.
“Teman, keluarga dan orang yang dikenal dapat bertemu jika jumlahnya hanya lima orang dan dua keluarga; dan pengecualian diberikan hanya pada hari libur Natal tanggal 24-26 Desember, tetapi tidak pada Malam Tahun Baru atau hari Tahun Baru. Pengecualian ini berarti Anda dapat mengundang empat orang lainnya di luar anggota keluarga sendiri,” tambah Merkel.
Kembang api dan pertemuan saat Malam Tahun Baru akan dilarang di seluruh Jerman.
Baca Juga: Gelombang Kedua Covid-19 Landa Sulawesi Selatan, Rumah Sakit Kewalahan
Tiap-tiap pemerintah negara bagian memutuskan apakah akan menutup atau mengijinkan taman kanak-kanak dan sekolah tetap buka, namun absensi wajib para siswa akan ditangguhkan.
Jerman mencatat 20.200 kasus baru dan 321 kasus kematian pada hari Minggu, jumlah yang tinggi pada akhir pekan ketika banyak pejabat lokal tidak melaporkan angka-angka tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Prabowo Minta Perluas Pembangunan Jaringan Kereta Api di Sulawesi
-
Donggala Diguncang Gempa, BMKG: Waspada Bangunan Retak
-
UNM Belum Terima Surat Penonaktifan Prof Karta Jayadi Sebagai Rektor
-
Isi Surat Menteri: Mantan Rektor UNM Karta Jayadi Terancam Hukuman Disiplin Berat
-
Ironi Gubernur Riau: Dari Cleaning Service Hingga Ditangkap KPK