Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 01 Desember 2020 | 19:08 WIB
Sejumlah orang menggelar unjuk rasa menolak kedatangan Rizieq Shihab di Kota Makassar. Unjuk rasa berlangsung ricuh, setelah sejumlah orang datang melempari pengunjuk rasa, Selasa (1/12/2020) / [Foto: Istimewa]

SuaraSulsel.id - Puluhan massa berunjuk rasa di depan Monumen Mandala, Kota Makassar, Selasa (1/12/2020) siang.

Aksi tersebut berkaitan dengan penolakan rencana kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habieb Rizieq Shihab ke Makassar.

Awalnya, aksi berjalan damai. Namun, di sela orasi, sejumlah orang tak dikenal (OTK) mendekat dan melakukan pelemparan ke para demonstran.

Para demonstran pun berhamburan. Aksi saling lempar sempat terjadi sebelum pihak kepolisian berhasil melerai.

Baca Juga: Habib Rizieq Belum Bisa ke Polda Mau Istirahat Dulu

Puluhan OTK itu terlihat melempar batu ke para demonstran sambil berteriak takbir. Mereka muncul dari samping Rumah Sakit Pelamonia. Berbaju putih jubah dan celana cingkrang.

Para demonstran yang awalnya bertahan, akhirnya terlihat kocar-kacir. Lalu lintas di sekitar lokasi juga terlihat macet akibat peristiwa ini.

Kapolrestabes Kota Makassar Witnu Urip mengatakan kondisi di lokasi saat ini sudah stabil. Para massa sudah membubarkan diri.

Ia belum bisa memastikan soal korban dari aksi tersebut. Namun, kata Wisnu pihaknya masih berjaga-jaga di lokasi.

"Tapi tadi semua massa sudah membubarkan diri. Kondisi sudah aman, dan lalu lintas lancar kembali," ungkapnya.

Baca Juga: Pemeriksaan Habib Rizieq Sebaiknya Ditunda, Pendukungnya Sulit Dibendung

Sementara, Pelaksana tugas DPW FPI Kota Makassar memastikan OTK tersebut bukanlah massa FPI. Mereka tak ada agenda sama sekali untuk membubarkan aksi itu.

"Banyak yang beranggapan itu (OTK) FPI. Padahal bukan. Kami saja tidak tahu kalau ada demo," ujarnya saat dikonfirmasi.

Ia mengatakan sah-sah saja jika rencana kedatangan imam besar mereka ditolak. Sebab, tidak semua orang suka dengan Habib Rizieq.

"Ya kalau tidak suka memang banyak. Kalau menolak, tidak apa-apa. Karena memang banyak kubu yang tidak mau Habieb datang," bebernya.

Kendati demikian, kata Firdaus, pihaknya memastikan tetap akan mendatangkan HRS. Terkait waktunya, Firdaus bilang masih tentatif. Pihaknya masih menghargai proses hukum di kepolisian yang melibatkan nama HRS.

"Tidak ada kata batal, hanya ditunda saja. Safari Habib ini kan seluruh Indonesia, termasuk Makassar. Kami juga masih menunggu proses hukum di kepolisian, jadi belum bisa pastikan," katanya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More