Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 01 Desember 2020 | 15:11 WIB
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla bersama Wakil Ketua Umum DMI, yang juga mantan Wakapolri, Syafruddin / [Foto: DMI]

KH Masdar Masudi menjelaskan bahwa mengubah azan dengan ajakan jihad tidak dapat dibenarkan. Tetapi menurut dia, jihad tidak selamanya terkait dengan perang, namun bisa jihad untuk memerangi kemiskinan.

Syafruddin mengingatkan kepada para pengurus DMI dan pemuda masjid agar tetap mewaspadai masalah keamanan. Dia juga mengingatkan banyaknya hoaks yang beredar, sehingga pengurus jangan mudah terpengaruh, tetapi harus mengonfirmasi dan meluruskan.

Pada kesempatan tersebut, Jusuf Kalla juga mengingatkan agar para pengurus DMI tetap mempertahankan kedisiplinan dalam menghadapi penyebaran Corona Virus. Sebab hingga saat ini, masjid sudah melaksanakan salat lima waktu secara berjemaah.

Jusuf Kalla juga meminta pengurus masjid agar tetap menjaga netralitas masjid dalam Pilkada serentak yang akan belangsung 9 Desember 2020.

“Meskipun pilihan umat berbeda, namun tetap satu sebagai jemaah dalam satu masjid,".

Baca Juga: Azan Ajak Jihad Menyeruak, Teddy PKPI: Jika Pelanggaran, Eksekusi Orangnya

“DMI sejak awal sudah memastikan masjid tidak bisa dijadikan tempat kampanye, sesuai dengan prinsip DMI dan undang-undang. Kita harus menjaga masjid, tidak boleh membawa masalah perbedaan pilihan ke masjid,” ujar Jusuf Kalla.

Load More