SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dikritik publik karena masih diam soal pembantaian 4 jemaat Gereja Bala keselamatan oleh teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Publik lantas membandingkan sikap diam Jokowi saat menghadapi kasus pembantaian di Sigi dengan sikap sang presiden kala menghadapi kasus pemenggalan guru di Prancis.
Aksi penyerangan oleh kelompok Teroris Indonesia Timur (MIT) yang terjadi di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020) menewaskan satu keluarga yang terdiri dari empat orang.
Dalam insiden tersebut, empat orang tewas mengenaskan, di antaranya dipenggal dan satu dibakar.
Namun, hingga Senin (30/11/2020), Presiden Jokowi masih tak berkomentar sedikit pun terkait peristiwa memilukan tersebut.
Sikap Jokowi tersebut menuai kecaman keras dari publik. Salah satunya akun Twitter @aprilialin yang mengungkit kecaman Jokowi terhadap Prancis beberapa waktu lalu.
Akun tersebut menilai Jokowi tak bersikap adil dengan kaum minoritas yang menjadi korban kekejian teroris MIT.
"Tiga hari pasca kejadian Prancis, bapak kutuk dan kecam keras Presiden Macron. Saat Syekh Ali Jaber ditusuk, bapak perintahkan kepolisian usut tuntas. Hari ke-3 pascapemenggalan di Sigi, bapak juga tak bersuara. Sekadar ucapan bela sungkapa yang ingin didengar rakyat pun tak ada," kata akun itu seperti dikutip Suara.com, Senin (30/11/2020).
Artis sekaligus presenter Olga Lydia juga mengungkit cuitan lawas Jokowi berisi kecaman terhadap Presiden Prancis pada 31 Oktober lalu.
Baca Juga: Satgas Tinombala Buru Kelompok MIT ke Sigi hingga Poso
Ia berharap Jokowi tak melupakan rakyatnya sendiri yang saat ini menjadi korban pembantaian keji di Sigi.
"Semoga bapak tidak melupakan rakyat bapak di Sigi," tutur @olgaly_dia.
Setali tiga uang, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Amerika Serikat Akhmad Sahal juga mengkritik sikap diam Jokowi.
Meski saat ini aparat diwartakan telah bergerak melakukan penyisiran di Sulawesi Tengah untuk menangkap Ali Kalora CS, masyarakat Indonesia tetap menginginkan Jokowi memberikan pernyataan kecaman.
Pernyataan tersebut merupakan bentuk pembuktian negara hadir untuk melindungi kaum minoritas.
"Aparat memang diberitakan sedang memburu pelaku, tapi pernyataan cepan presiden mengutuk kekejian tersebut sangat perlu. Pak Jokowi, tunjukkan negara betul-betul melindungi minoritas, juga buktikan," ungkap @sahal_as.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Semua Wilayah Sulsel Rawan Banjir? BPBD Ungkap Fakta Mengejutkan!
-
Pengusaha Makassar Laporkan Wakil Wali Kota ke Polisi, Ini Kasusnya
-
Komentar 3 Calon Rektor Unhas Usai Pemilihan, Siapa Bakal Taklukkan MWA?
-
Suara Nyanyian Picu Pertumpahan Darah, Ayah-Menantu Tewas di Gowa
-
Pandji Pragiwaksono Dikecam! Antropolog: Tidak Pantas Dijadikan Lelucon