Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 25 November 2020 | 11:06 WIB
Debat Pilkada Makassar disiarkan langsung INews TV, Selasa (24/11/2020) / [Foto: KPU Makassar]

SuaraSulsel.id - Calon Wali Kota Makassar Nomor 4 Irman Yasin Limpo mengkritisi pertumbuhan ekonomi Kota Makassar yang tinggi. Karena pada saat yang sama gini ratio juga tinggi.

Irman mengatakan, saat pertumbuhan ekonomi Makassar dibangga-banggakan mencapai 8 persen, saat yang sama gini ratio tercatat 0,4 persen.

"8 persen (pertumbuhan ekonomi) hanya dikuasai 4 persen. tidak bisa diklaim itu konsumsi, saya tidak senang dengan angka itu. Ini merugikan masyarakat Kota Makassar," kata Irman saat menanggapi klaim pertumbuhan ekonomi pasangan nomor 1 dalam debat Pilkada Kota Makassar Tahap 2, Selasa (24/11/2020).

Saat menanggapi jawaban pasangan calon nomor 3, Irman kembali mempertanyakan cara menghitung pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan gini ratio 0,4 persen.

Baca Juga: Pengguna Layanan Digital di Indonesia Naik 37% Gara-gara Covid-19

"Kira-kira menghitung 8 persen pertumbuhan ekonomi dengan 0,4 (gini ratio), itu berarti 4 persen orang kaya menguasai ekonomi Makassar, bagaimana pendapat anda," kata Irman.

"Sebagai warga yang mengerti terhadap ratio ini sangat merugikan," kata Irman.

Cek Fakta

Defenisi atau konsep koefisien gini Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) didasarkan pada kurva lorenz.

Yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan distribusi dari suatu variabel tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.

Baca Juga: Ekonomi Di China Bangkit Tanpa Vaksin, Indonesia Bisa Enggak?

Untuk mengetahui ukuran tingkat ketimpangan pengeluaran sebagai proksi pendapatan penduduk.

Load More