Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 17 November 2020 | 18:43 WIB
Pemandangan kebun bawang di Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang saat malam hari / [Foto: Instagram addas_kadir ]
Pemandangan kebun bawang di Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang saat malam hari / [Foto: Instagram addas_kadir ]

Namun dengan penggunaan lampu pijar, ia yakin bisa untung lebih pada panen tahun ini. Kualitas bawang kembali bagus. Tak lagi seperti selama ini, bawang harus dijual murah lantaran sisa gigitan hama.

Banyaknya cahaya lampu di malam hari membuat areal perkebunan mendapat julukan dari sebagian warga, kebun metropolitan.

Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Enrekang, Maryadi M mengaku kebun bawang tersebut mendadak viral di media sosial. Namun, wilayah itu belum masuk kawasan wisata.

"Kawasan kebun disana masih bagian dari kawasan pertanian. Tetapi untuk menikmati pemandangan lampu-lampu tersebut, kita hanya bisa melihat dari bukit," kata Maryadi saat dikonfirmasi Suarasulsel.id

Baca Juga: Hati-hati, Terpapar Bawang Putih Bisa Sebabkan Iritasi

Ada rencana untuk menata kebun bawang menjadi kawasan wisata? Djarot berharap demikian.
Saat ini. Asosiasi sedang melakukan pembinaan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Untuk menjadikan perbukitan di kawasan pertanian itu menjadi daerah wisata.

Daerah ini tidak hanya menyajikan pemandangan malam hari yang eksotik. Di sekitar lokasi juga ada lokasi wisata yang menarik dikunjungi.

Sebelum menikmati pemandangan kebun bawang di malam hari. Seperti Buntu Sumbang, Bukit Cekong, dan Puncak Mandu Tontonan.

"Orang di sini menyebutnya bukit cahaya. Ini potensi wisatanya sangat besar. Bahkan animo masyarakat untuk kesana sangat besar sekali. Jika ini dimanfaatkan akan menjadi pendapatan asli daerah (PAD) baru," jelas Maryadi.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Baca Juga: Tangan Gatal Setelah Pegang Bawang Putih, Mungkin Ini Penyebabnya!

Load More