Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 17 November 2020 | 18:43 WIB
Pemandangan kebun bawang di Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang saat malam hari / [Foto: Instagram addas_kadir ]

Lampu pijar itu mereka beli dari PLN. Untuk mendapatkan energi, petani harus membeli kabel sendiri.

Kata Jayadi, cukup mahal. Mereka harus merogoh kocek Rp 80 ribu per satu kilo meter. Sementara jarak tiang listrik dengan sawah sangat jauh.

"Kami kemudian urunan dengan para petani untuk membayar kabel. Karena jaraknya cukup jauh dari tiang listrik. Ambil energinya kan dari situ," beber mantan Kepala Dinas Informatika dan Komunikasi Kabupaten Enrekang ini.

Satu bidang lahan saja bisa membutuhkan sampai 12 lampu pijar. Belum lagi lahan milik petani disana berhektare-hektare. Butuh sekitar Rp 2 juta untuk mengaliri listrik ke kebun.

Baca Juga: Hati-hati, Terpapar Bawang Putih Bisa Sebabkan Iritasi

"Saya harap ada perhatian pemerintah setidaknya bagaimana untuk pengadaan listrik ke kebun karena disana sudah dijadikan objek wisata oleh warga. Setiap akhir pekan itu orang datang berkemah," tambahnya.

Pemandangan kebun bawang di Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang saat malam hari / [Foto: Instagram addas_kadir ]

Namun dengan penggunaan lampu pijar, ia yakin bisa untung lebih pada panen tahun ini. Kualitas bawang kembali bagus. Tak lagi seperti selama ini, bawang harus dijual murah lantaran sisa gigitan hama.

Banyaknya cahaya lampu di malam hari membuat areal perkebunan mendapat julukan dari sebagian warga, kebun metropolitan.

Sementara, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kabupaten Enrekang, Maryadi M mengaku kebun bawang tersebut mendadak viral di media sosial. Namun, wilayah itu belum masuk kawasan wisata.

"Kawasan kebun disana masih bagian dari kawasan pertanian. Tetapi untuk menikmati pemandangan lampu-lampu tersebut, kita hanya bisa melihat dari bukit," kata Maryadi saat dikonfirmasi Suarasulsel.id

Baca Juga: Tangan Gatal Setelah Pegang Bawang Putih, Mungkin Ini Penyebabnya!

Ada rencana untuk menata kebun bawang menjadi kawasan wisata? Djarot berharap demikian.
Saat ini. Asosiasi sedang melakukan pembinaan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Untuk menjadikan perbukitan di kawasan pertanian itu menjadi daerah wisata.

Load More