Scroll untuk membaca artikel
Yovanda Noni
Sabtu, 14 November 2020 | 16:49 WIB
Syahru saat menodongkan senjata Airsoft Gun terhadap pengendara motor yang mengejar. [Foto: Muhammad Aidil]

SuaraSulsel.id - Seorang pria bernama Syahru Ramadhan (22 tahun) menjadi korban bulan-bulanan ratusan pengendara motor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Karena terdesak, Syahru sempat melakukan perlawanan dan menodongkan senjata Airsoft Gun kepada massa yang mengejarnya.

Kanit Reskrim Polsek Rappocini Iptu Nurtjahyana mengatakan dari hasil pemeriksaan Syahru, diketahui senjata yang sempat ditodongkan ke pengemudi motor adalah jenis Airsoft Gun.

"Bukan anggota dia (Syahru). Pekerjaannya wiraswasta. Setelah diperiksa ternyata senjata itu Airsoft Gun. Saya juga sudah sita kartunya ini yang Airsoft Gun," kata Nurtjahyana kepada SuaraSulsel.Id, Sabtu (14/11/2020).

Baca Juga: Satu Petinggi PDIP Sulawesi Selatan Terseret Kasus Video Porno

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Nurtjahyana, senjata Airsoft Gun tersebut merupakan senjata yang dipinjam dari rekannya.

Senjata Airsoft Gun itu dibawa oleh Syahru untuk keperluan mengikuti latihan tembak.

"Kalau keterangan dia (Syahru), itu senjata Airsoft Gun punya temannya yang dia pakai. Kebetulan dia ada latihan untuk pertandingan menembak. Makanya dia bawa-bawa ini senjata. Pinjam sama temannya," jelas Nurtjahyana.

Nurtjahyana menerangkan senjata Airsoft Gun tersebut dikeluarkan oleh Syahru setelah merasa sudah terancam.

Sebab itu, Syahru mengeluarkan Airsoft Gun untuk menakut-nakuti para massa pemotor agar berhenti mengejar dirinya.

Baca Juga: Badan Kehormatan PDIP Sulses Sebut Abdul Rasyid Menyangkal Soal Video Porno

"Untuk menakut-nakuti pengendara motor yang mengejar. Cuma mereka tidak takut makanya tetap dikejar," kata dia.

"Jadi sepanjang jalan itu sudah dirusak mobilnya. Dilempari batu bahkan dibusur," tambah Nurtjahyana.

Situasi tersebut membuat Syahru memacu kendaraannya hingga sampai ke samping Polsek Rappocini, Jalan Sultan Alauddin Makassar untuk meminta pertolongan.

"Katanya itu senjata sampai saat ini hilang. Karena pada saat dia (Syahru) dihadang di samping kantor Polsek Rappocini itu, senjata itu dia masukkan ke dalam dasbornya. Jadi hilang itu senjata sama satu handphone. Kemungkinan diambil sama kelompok motor itu," katanya.

Kapolsek Rappocini Kompol Ashari mengemukakan peristiwa ini terjadi pada Jumat (13/11/2020) pukul 04.15 Wita, dini hari tadi.

Awalnya Syahru bersama rekannya, Aswar Anas (20 tahun) melintas di Jalan Vetaran, Makassar menggunakan mobil Honda Brio warna merah.

Saat melintas, suara knalpot mobil Syahrul sangat keras. Dan sambil memainkan gas.

Sementara di lokasi, terdapat 500 orang pengendara motor yang diduga hendak melakukan aksi balapan liar.

Para pemotor tersebut tidak terima perbuatan Syahru yang memainkan gas mobil dan menerobos jalanan yang akan dijadikan sebagai arena balapan.

Dari situ, ratusan pengendara motor tersebut kemudian mengejar dan melempari batu dan memanah menggunakan busur korban yang tengah berada di dalam mobil.

"Korban melintas di Jalan Veteran dengan suara mesin mobil yang keras, sehingga korban di kejar dan dilempari serta dibusur," kata Ashari.

Karena sudah terdesak, korban kemudian memacu kendaraannya ke kantor Polsek Rappocini untuk meminta pertolongan.

Hanya saja, sebelum masuk ke kantor polisi, korban dihadang oleh gerombolan pemotor yang mengejar tersebut.

"Sebelum masuk di Mako Polsek Rappocini korban dipalang oleh kelompok pengendara motor tersebut. Sehingga korban bersama satu orang temannya melarikan diri masuk ke Mako Polsek Rappocini meninggalkan mobilnya," ungkap Ashari.

Para massa pemotor tersebut, kemudian melampias amarah mereka. Dengan melakukan pengrusakan terhadap mobil korban yang ditinggalkan di samping Polsek Rappocini.

"Melakukan pengrusakan terhadap mobil korban dengan cara melempari batu dan menedang mobil korban," jelas Ashari.

Setelah mendapat laporan, personil Polsek Rappocini kemudian berusaha membubarkan massa pemotor yang melakukan pengrusakan terhadap kendaraan korban.

Namun, rupanya massa pemotor tersebut tidak terima. Mereka lantas memberikan perlawanan dengan melempar batu dan membusur polisi.

Situasi itu, membuat polisi harus melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa.

"Setelah mendapat tembakan peringatan dari personil massa langsung membubarkan diri," katanya.

Ashari menduga kejadian tersebut dikarenakan senggolan mobil korban dengan salah satu pengedara motor. Sehingga, korban diburu hingga ke samping Polsek Rappocini.

"Kemungkinan tersenggol, sehingga dikejar," terang Ashari.

Akibat kejadian itu, Syahru Ramadhan terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapat pertolongan medis.

Korban mengalami luka pada bagian kepala sebelah kiri dan punggung belakang karena terkena busur.

Hingga kini, polisi sudah berhasil menangkap empat orang terduga pelaku pengrusakan mobil korban.

"Sudah ada empat orang yang diamankan. Sedang diinterogasi oleh anggota," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More