SuaraSulsel.id - Baru empat bulan menjabat sebagai Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin sudah tiga kali mengganti pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar.
Pergantian dilakukan jelang pencoblosan di Pilwali Kota Makassar.
Rudy mencopot Hamka yang juga Sekretaris Dinas PU dan menggantinya dengan Irwan Adnan. Irwan Adnan sendiri adalah Kepala Bapenda Kota Makassar.
"PU itu dapur kita untuk memulihkan ekonomi. Kita butuh percepatan, kalau lambat kita butuh (ganti) orang," kata Rudy, Jumat (13/11/2020).
Kata Rudy, sejumlah program prioritas di Dinas PU tidak berjalan maksimal. Padahal, ujung tombak perekonomian Kota Makassar ada di infrastruktur. Dengan masuknya Irwan, program yang terlambat bisa digenjot.
"Tidak ada hubungannya dengan politik. Kita hanya mau cepat karena PU itu program prioritas kita. Paling tidak ada energi baru," tambahnya.
Sebelumnya, pada 31 Agustus lalu, Rudi mencopot Kepala Dinas PU, Nirwan Mungkasa dan digantikan oleh Fathur Rahim yang juga Kepala Dinas Perumahan.
Baru 10 hari menjabat saat itu, Fathur Rahim kemudian diganti lagi pada 10 September lalu. Sekretaris Dinas, Hamka yang mengambil alih nahkoda di dinas PU saat itu.
Pada 9 November, Hamka kemudian dikembalikan ke posisinya sebagai sekretaris dinas. Alasan pergantian ketiganya juga sama. Tidak maksimal.
Baca Juga: Terkuak! Timses Cawalkot Makassar Ditusuk Gegara Menjelekkan Paslon Lain
Hal tersebut mendapat tanggapan dari anggota DPRD Kota Makassar, Kasrudi. Legislator Partai Gerindra ini mempertanyakan tolak ukur menilai kinerja pejabat yang tidak sampai sebulan.
"Apa tolak ukurnya. Masa hanya dalam 10 hari saja sudah bisa ambil keputusan bahwa pejabat ini tidak maksimal bekerja," kata Kasrudi.
Menurutnya melakukan pergantian jelang Pilkada, sangat tidak etis. Tentu bermuatan politis, apalagi dilakukan oleh Pejabat Sementara.
"Harusnya pemerintah kota fokus saja genjot program yang belum maksimal apalagi jelang akhir tahun. Jangan malah memperburuk situasi apalagi sebentar lagi Pilkada. Tentu orang bertanya, kenapa ini dinas PU diobok-obok terus," tegasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Gubernur Sulsel Perintahkan Kenaikan Pajak Ditunda dan Dikaji Kembali
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor