Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 13 November 2020 | 15:09 WIB
Buaya di pinggir Sungai Tallo, Kota Makassar menjadi tontonan warga, Rabu (11/11/2020) / [Foto: Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan, Thomas Nifinluri, meminta masyarakat melapor. Jika melihat buaya di sepanjang daerah aliran sungai atau muara di Kota Makassar.

Thomas mengatakan, masyarakat bisa melapor ke BBKSDA jika menemukan satwa liar. Seperti, buaya. Selain masuk satwa yang dilindungi, buaya juga hewan yang cukup membahayakan.

"Kasihan juga jika sampai mati,” kata Thomas kepad suarasulsel.id, Jumat (13/11/2020).

Dia mengimbau, jika ada kejadian serupa bisa menghubungi BBKSDA Sulsel di nomor 0811 4600 883.

Baca Juga: Potret Buaya Naik Mobil Jadi Meme Kocak, Respons Warganet Bikin Salah Fokus

“Kami punya Tim Wildlife Rescue yang akan membantu. Tim kami juga tersebar. Ada di Makassar, Parepare, Polman, Mangkutana, Takalar, dan Soppeng," ungkapnya. 

Sungai dan muara di Kota Makassar disebut menjadi habitat buaya. Karena seringnya warga melihat buaya di sepanjang sungai di Kota Makassar.

"Buaya itu kan satwa yang dilindungi. Habitatnya atau rumahnya di sungai dan di muara. Konflik satwa buaya dan manusia terjadi karena habitat mereka terganggu atau sudah rusak, dan semakin sempit karena pengembangan wilayah pemukiman penduduk," kata Thomas kepada suarasulsel.id, Jumat (13/11/2020).

Thomas mengaku, BBKSDA akan meningkatkan sosialisasi ke masyarakat. Baik secara langsung maupun online.

Papan pengumuman di sepanjang daerah aliran sungai juga akan dipasang. Agar masyarakat bisa lebih waspada saat beraktivitas di sungai.

Baca Juga: Pemkot Bandung Ganti Rugi Kendaraan Tertimpa Pohon, Bagaimana Makassar?

"Hasil tinjauan lapangan beberapa lokasi (muara dan sungai) di Makassar memang menjadi habitat buaya. Apalagi beberapa kasus kan mulai muncul di Kota Makassar. Kami akan memasang papan peringatan dan imbauan pada masyarakat untuk lebih waspada," ujar Thomas.

Sebelumnya, warga Kota Makassar digegerkan dengan penemuan buaya di Sungai Tallo. Warga sekitar meyakini, buaya tersebut punya kembaran manusia. Sehingga dibawa ke rumah untuk dibuatkan ritual.

Buaya tersebut ditidurkan dan dihibur dengan musik gendang. Hingga akhirnya dilaporkan mati di rumah warga.

Alasan ritual dilakukan, karena warga mengaku sudah menjadi kebiasaan turun-temurun dari nenek moyang mereka.

Buaya kemudian diperlakukan layaknya seseorang manusia yang meninggal dunia.

"Kalau itu ritual kain kafan dan gendang sudah jadi kebiasaan kita dari turun temurun. Karena itu buaya keturunan dari nenek," kata HJ, warga yang mengaku sebagai kerabat buaya tersebut kepada Suarasulsel.id.

HJ bilang, awalnya mereka berencana mengubur buaya tersebut seperti cara memakamkan seorang manusia yang telah meninggal pada umumnya.

Rencana itu batal setelah salah satu warga yang menyaksikan jalannya ritual, kerasukan.

HJ mengatakan, roh yang memasuki warga tersebut meminta agar buaya dikembalikan ke tempat asalnya. Begitupun dengan kain kafannya juga dilepas. 

Load More