Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 13 November 2020 | 05:38 WIB
Seekor buaya mati dibungkus kain kafan di Kota Makassar. Buaya ini diyakini warga memiliki saudara kembar manusia / [Foto: Istimewa]

SuaraSulsel.id - Malang bagi seekor buaya yang ditemukan warga di Sungai Tallo, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar. Bukannya dilepaskan kembali ke habitatnya, buaya tersebut malah dijadikan tontonan.

Bahkan diperlakukan seperti seorang manusia, karena dianggap sebagai saudara kembar dari seorang warga.

Buaya ini bahkan dibawa ke rumah salah satu warga untuk dibuatkan ritual. Sampai akhirnya buaya tersebut dilaporkan mati.

Buaya tersebut kemudian dibungkus dengan kain kafan.

Baca Juga: Sah! Marc Klok Kini Resmi Jadi WNI

HJ (27 tahun) mengatakan, buaya yang mati tersebut memang sempat dievakuasi ke rumah warga bernama Muliadi di Jalan Pacinan, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Kamis (12/11/2020).

Saat berada di rumah Muliadi, warga melakukan sejumlah ritual. Seperti membungkus buaya tersebut dengan kain kafan hingga memanggil pemain gendang. Untuk menghibur buaya.

Alasan ritual tersebut dilakukan, karena menurut warga yang mengaku sebagai keluarga buaya, ritual itu sudah menjadi kebiasaan mereka turun-temurun. Dari nenek moyang mereka.

Buaya tersebut kemudian diperlakukan layaknya seseorang manusia yang meninggal dunia.

"Kalau itu ritual kain kafan dan gendang sudah jadi kebiasaan kita dari turun temurun. Karena itu buaya keturunan dari nenek," kata HJ, warga yang mengaku sebagai kerabat buaya tersebut kepada Suarasulsel.id

Baca Juga: Detik-detik Evakuasi 22 Nakes di Makassar dari Kapal Ambulans yang Bocor

HJ menjelaskan, awalnya mereka berencana mengubur buaya tersebut seperti cara memakamkan seorang manusia yang telah meninggal dunia.

Buaya di pinggir Sungai Tallo, Kota Makassar menjadi tontonan warga, Rabu (11/11/2020) / [Foto: Istimewa]

Hanya saja, rencana tersebut dibatalkan. Setelah salah satu warga yang menyaksikan jalannya ritual di lokasi kerasukan.

Saat kerasukan, kata HJ, roh yang memasuki warga tersebut meminta dengan keras bahwa buaya tersebut harus dikembalikan ke tempat asalnya.

"Sudah dikasih kembali ke alamnya. Karena tadi ada yang sempat dimasuki. Jadi kita kasih kembali lagi ke air, ke alamnya ceritanya," kata dia.

"Mati buayanya. Jadi dikasih turun kembali ke Sungai Tello. Dari tadi sebelum Ashar. Gendangnya ikut turun mengantar. Tapi tidak dibungkus kain kafan, sudah dilepas kembali," tambah HJ.

Dengan dikembalikannya buaya tersebut ke Sungai Tallo, maka proses pemakaman menurut kepercayaan warga yang mengaku kerabat buaya itu juga dinyatakan selesai.

"Iya salah satu proses pemakaman. Disesuaikan dengan adat Makassar," katanya.

Sebelumnya, vidoe penemuan buaya sempat viral di media sosial Instagram.

Pada video tersebut terlihat puluhan warga sedang berkerumun dan mengelilingi buaya di pinggiran sungai.

Tak hanya menjadi tontonan, seorang emak-emak yang berada di lokasi terlihat memegang dan mengelus-elus buaya tersebut. Karena dianggap manusia yang menjelma sebagai buaya.

Load More