Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 03 November 2020 | 17:54 WIB
Ketua Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) Kota Makassar, Akbar (22 tahun) menjadi korban pengeroyokan, Selasa (3/11/2020) / [Foto Suara.com: Muhammad Aidil]

SuaraSulsel.id - Ketua Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) Kota Makassar, Akbar (22 tahun) menjadi korban pengeroyokan di perbatasan Gowa dan Makassar.

Diduga dilakukan oleh sepuluh orang. Tidak hanya itu, tiga buah handphone korban juga raib dibawa kabur pelaku.

Peristiwa terjadi di sekitaran Bundaran Samata, Kabupaten Gowa,  Selasa (3/11/2020) dini hari tadi.

Akbar mengatakan, kejadian bermula saat sepupunya bernama Mardianto (22 tahun) diadang oleh beberapa orang pria yang tidak dikenal menggunakan sepeda motor.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Prabowo Tak Terima Anggota TNI Dikeroyok Klub Moge?

Saat itu, Mardianto memakai sepeda motor dari arah Antang, Kota Makassar dan hendak menuju daerah Pattalassang, Kabupaten Gowa. Seorang diri.

Namun, di tengah perjalanan, tiba-tiba Mardianto dihadang beberapa orang pria dan langsung memukul. 

"Sepupuku (Mardianto) ditahan dan dipukul secara membabi buta. Tapi lompat (dari motor)," kata Akbar yang juga diketahui merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Islam Negeri Alauddin.

Rupanya aksi pemukulan tersebut tidak hanya sampai di situ. Mardianto yang sudah berusaha menghindar ternyata dikejar oleh pelaku hingga sampai di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang tak jauh dari Bundaran Semata, Gowa.

"Dihadang lagi di depan pertamina, baru dipukuli secara membabi buta. Tapi ada satu orang yang mengamankan Mardianto kemudian disuruh pergi," jelas Akbar.

Baca Juga: Muktamar IX di Makassar Jadi Momen Islah Dua Kubu PPP

Karena situasi sudah tidak memungkinkan, Mardianto pun menghubungi Akbar agar dapat dijemput dan melaporkan kejadian yang tidak mengenakan itu ke kantor polisi.

Apalagi, motor Mardianto juga masih tertinggal di lokasi kejadian setelah menjadi korban pengeroyokan.

"Setelah sampai di Polsek Somba Opu, aparat menyuruh untuk visum dulu baru melapor," kata dia.

"Kemudian saya dan Mardianto bersama delapan orang rekannya kembali mengambil motor di warung tersebut takutnya motor jadi sasaran," tambah Akbar. 

Saat tiba di lokasi, Akbar bersama rekan-rekannya mencoba bertanya kepada sekelompok pria yang berada di sekitar lokasi terkait siapa pelaku yang telah memukul Mardianto.

"Di situ tidak ada yang mengaku. Pas teman-teman berbalik badan, diserang dengan mengunakan busur dan badik," ungkap Akbar.

Situasi itu ternyata membuat rekan-rekan Akbar berhamburan. Mereka terpaksa berlari secepat mungkin untuk menghindari serangan yang dilakukan para pelaku.

Akbar yang sudah tidak dapat meloloskan diri, kemudian dijadikan sasaran bulan bulanan para pelaku.

Akibatnya, Akbar mengalami luka di sekujur tubuhnya dan sempat tidak sadarkan diri hingga dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan medis.

"Teman saya lari semua. saya sendiri yang tertinggal. Saya dipukuli batu dan balok hingga tak sadarkan diri," terang Akbar.

Setelah jatuh pingsan, lanjut Akbar, para pelaku juga merampas tiga buah handphone merek Samsung A30, Oppo A71 dan Samsung J5 yang dibawanya ketika itu.

"Tidak cuma memukul, dia (pelaku) juga mengambil handphone tiga buah. Dan tas dua berisi handphone saya dan kedua temanku. Enam motor dirusak sama pelaku yang berjumlah sekitar 10 orang lebih," katanya.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan yang dikonfirmsi terpisah, mengaku saat ini pihaknya masih melengkapi berkas administrasi. Laporan korban pun telah diproses hari ini.

"Masih melengkapi administrasi. Berikan kesempatan penyidik untuk menyelidiki kemudian menyiapkan administrasi penyidikan. Tunggu dulu penyelidikan, ini kan baru dilaporkan tidak mungkin langsung ada perkembangan," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More