Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 10:27 WIB
Pengerjaan fase 1 Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar dikerjakan PT Nindya Karya (Persero). Dengan pagu anggaran Rp 127 miliar / Foto : Humas Pemprov Sulsel

SuaraSulsel.id - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah melakukan peletakan batu pertama proyek konstruksi jalur pedesterian Jalan Metro Tanjung Bunga, Sabtu 24 Oktober 2020.

Pengerjaan fase 1 akan dikerjakan selama 70 hari oleh PT Nindya Karya (Persero). Dengan pagu anggaran tahap satu sebesar Rp 127 miliar.

Jika rampung, jalan ini diklaim akan menjadi jalan terlebar di Indonesia. Jalan Metro Tanjung Bunga nantinya akan menjadi landmark baru Kota Makassar dan Sulsel dengan lebar jalan 50 meter, panjang 6 kilometer.

Dengan fasilitas jalur pedestrian dan jalur sepeda dengan lebar 6,6 m, jalur hijau 2 m, jalur lambat 4,8 m, jalur hijau 1 m, jalan utama 9,6 m dan jalur hijau 2 m.

Baca Juga: JATAM: Nama Jalan Jokowi di UEA Hasil Tukar Tanah 256 Ribu Ha di Kaltim

Jalan ini akan menjadi jalan dengan intensitas transportasi tinggi di Kota Makassar, dan menjadi penghubung berbagai titik pertumbuhan ekonomi kota.

"Ini kegiatan yang sangat mulia dalam rangka ground breaking pembangunan Jalan Metro Tanjung Bunga. Pengembangan ini, sesuatu yang wajib dilakukan, karena melihat kepadatan kendaraan di sini, sehingga saya mengapresiasi Pak Wali bisa memulai pembangunan ini," kata Nurdin.

Nurdin mengaku salah satu masalah yang dihadapi selama menjadi gubernur adalah menata kota Makassar.

Ia mengapresiasi semua pihak yang turut terlibat, termasuk para pemilik lahan yang bersedia menyerahkan lahan senilai Rp 3,6 triliun.

Nurdin juga berkomitmen untuk menghilangkan segala hambatan dalam pembangunan. Semuanya harus membuka mata dan hati bahwa Makassar bisa dibenahi.

Baca Juga: Jokowi Jadi Nama Jalan di UEA, Hasil Tukar dengan Lahan di Kaltim?

"17 tahun jalan ini terus menjadi penguasaan GMTD, kenapa GMTD tidak menyerahkan, karena selama ini GMTD merasa disulitkan, mengurus ini susah," sebutnya.

Lanjutnya, bahwa jalan ini akan selevel dengan jalan utama di Ibu Kota Negara, yakni jalan Sudirman-Thamrin.

Ia juga mengharapkan target pengerjaan dalam 70 hari dapat dilakukan, walaupun mungkin dalam perjalannanya akan muncul kendala di tengah masa pandemi ini.

Jika masih ada yang belum selesai, maka kontrak dapat diadendumkan untuk menjaga kualitas pengerjaan.

"Saya berharap pekerjaan ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan apa pun dan Makassar ini betul-betul menjadi kota yang nyaman," harapnya.

Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengatakan, karena motivasi dari gubernur jalan ini akan mendorong perekonomian.

"Ini mendorong perekonomian, bagaimana menghadirkan ikon, daya tarik pariwisata dan investasi dan ini yang dikuatkan hadir kota yang baik dan nyaman," ujarnya.

Selanjutnya akan dilanjutkan kembali pembangunannya, dan untuk tahap dua direncanakan alokasi anggaran Rp 250 miliar untuk bisa menuntaskan jalan hingga akhir tahun depan.

Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo menyatakan dukungan DPRD Kota Makassar dalam pembangunan ini.

"Pada prinsipnya DPRD mendukung program untuk kepentingan masyarakat Makassar. Ini menjadi tempat baru dan contoh kota-kota besar di Indonesia. Saya harap bulan 12 ini bisa jadi," harapnya.

Direktur Utama PT Nindya Karya, Haedar A Karim menyatakan waktu pengerjaan relatif pendek. Ia berharap dapat berjalan lancar tanpa ada hambatan, termasuk di bidang perizinan. Sehingga ini dapat menjadi ikon kota.

"Ini adalah ikon untuk menjadikan kota ini menjadi suatu legacy," sebutnya.

Load More