Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 13 Oktober 2020 | 16:23 WIB
AM, Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) dianiaya polisi saat penanganan unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja di Kota Makassar / Foto : Istimewa

SuaraSulsel.id - Kasus pemukulan yang dialami dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Kota Makassar berinisal AM (27 tahun) berbuntut panjang. Setelah babak belur dihajar polisi, AM bersama kuasa hukum resmi melapor ke Polda Sulsel.

"Iya. Kami sudah laporkan di Polda Sulsel. Laporannya secara resmi," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Wilayah Sulsel Syamsumarlin, selaku pendamping hukum AM kepada SuaraSulsel.id, Selasa (13/10/2020).

Syamsumarlin menjelaskan, ada dua laporan yang dilayangkan ke Polda Sulsel atas peristiwa yang tidak mengenakan dialami AM.

Antara lain adalah pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri. Mengenai tindakan penganiayaan secara bersama-sama yang dilakukan oknum anggota polisi terhadap AM.

Baca Juga: Demo UU Cipta Kerja di Patung Kuda Memanas, Polisi Teriak Ancam Menangkap

Sedangkan, satu laporan lagi terkait dugaan tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 170 ayat (1) KUHPidana. Semua laporan tersebut dilayangkan pada Senin 12 Oktober 2020.

"Terlapornya masih dalam lidik. Yaitu dugaan tindak pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum aparat kepolisian. Serta laporan ke Propam Polda Sulsel," jelas Syamsumarlin.

Berdasarkan keterangan AM, kata Syamsumarlin, oknum polisi yang melakukan penganiayaan berjumlah 15 orang. Propam Polda Sulsel pun kini telah menyelidiki kasus yang menimpa AM.

"Sementara dilakukan penyelidikan oleh pihak Propam," katanya.

Diberitakan sebelumnya, AM menjadi korban salah tangkap saat berada di sekitar Minimarket dekat Kantor Gubernur Sulsel.

Baca Juga: Ajak Demo Ricuh, Pelajar Pontianak Sempat Ikut Konsolidasi di Kampus

Kejadian ini berawal saat AM berangkat meninggalkan rumah seorang diri untuk menuju ke tempat makan di Jalan Racing Center, Makassar.

"Iya benar jadi korban salah tangkap," kata AM.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More