SuaraSulsel.id - Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan Business Gathering 2020 atau temu bisnis secara daring pada Kamis, 24 September 2020.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulsel Bambang Kusmiarso mengatakan, business gathering merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan Bank Indonesia. Dalam rangka menyampaikan perkembangan ekonomi Sulsel terkini serta prospek kedepannya.
Sekaligus sebagai wujud apresiasi dan dukungan kepada dunia usaha, terutama yang merupakan responden survei dan liaison Bank Indonesia.
Kegiatan yang dibuka Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dihadiri oleh kepala daerah, pimpinan otoritas dan perbankan, dunia usaha, dan masyarakat umum.
Sejalan dengan dinamika perekonomian global dan nasional, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan triwulan II 2020 mengalami tekanan.
PSBB yang dilakukan dalam rangka menekan penyebaran pandemi Covid-19 berdampak pada terbatasnya aktivitas usaha.
"Hal ini berdampak pada penurunan konsumsi di tengah pendapatan masyarakat yang lebih terbatas," kata Bambang.
Aktivitas investasi juga menurun dipengaruhi oleh penundaan rencana investasi. Di tengah perkembangan tersebut, inflasi yang terjaga membawa harapan dalam menjaga daya beli masyarakat dan menopang pemulihan.
Pada triwulan III tahun 2020, kinerja ekonomi diperkirakan mengalami perbaikan secara bertahap, sejalan dengan relaksasi PSBB dan komitmen pemerintah untuk menangani dampak pandemi. Serta mendukung keberlanjutan usaha melalui pemberian stimulus.
Momentum pertumbuhan ekonomi tersebut tentunya perlu juga dijaga dengan penerapan protokol kesehatan oleh seluruh elemen masyarakat.
Baca Juga: Taufan Pawe Akan Keliling Sulsel Menangkan Jagoan Golkar
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga momentum pemulihan.
Hal tersebut dilakukan antara lain dengan menjaga aktivitas dunia usaha, termasuk ekspor, agar tetap berjalan dengan lancar.
Percepatan pembangunan infrastruktur dilakukan, khususnya yang mendukung konektivitas antar simpul ekonomi.
"Pengembangan kawasan industri dan pertambangan juga terus didorong sebagai media masuknya investasi ke Sulawesi Selatan," kata Nurdin.
Upaya tersebut dilakukan untuk mendukung Sulawesi Selatan sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Di saat yang bersamaan, pemerintah juga berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga ditengah pandemi, salah satunya melalui himbauan belanja dan bangga dengan produk UMKM lokal serta mendorong Sulawesi Selatan menjadi daerah penyangga pangan Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Warga Gotong Royong Bantu Pemulihan Kebocoran Pipa Minyak PT Vale
-
Jufri Rahman: Pelayanan Publik Adalah Wajah Pemerintah
-
Gubernur Sulsel Bantu Rp1 Miliar Korban Kebakaran di Sorowako
-
Pemprov Sulsel Optimistis BUMD Berdaya Saing Lewat Dukungan DPR RI
-
Bukan Naikkan Pajak! Kepala Daerah Diminta Kreatif Dongkrak PAD