Menangani banyaknya kendaraan motor untuk diparkirkan seorang diri, Irwan merasa tidak sanggup. Ia pun mengajak rekan-rekanya untuk bergabung menjadi tukang parkir.
Saat ini ada sembilan orang yang bekerja bersama Irwan. Agar penghasilan tetap merata, perkerjaan tukang parkir di depan M'tos dibagi menjadi dua regu.
Mereka masuk secara bergiliran. Hasil dari parkir pun dibagi merata agar tidak terjadi kecemburuan.
"Saya orang pertama yang jadi tukang parkir di depan M'tos. Yang saya ajak untuk kerja jadi tukang parkir di depan M'tos sudah sembilan orang. Sepuluh orang semua tukang parkir kalau dihitung sama saya," jelas Irwan.
Baca Juga: Mahasiswa Beragama Hindu yang Berjilbab Ini, Lulus Dari Kedokteran UMI
Agar tidak kena tipu, Irwan dan rekan-rekannya memberikan kode pada setiap motor yang diparkir. Mereka tidak ingin penghasilan mereka berkurang karena harus bayar denda.
"Motor tidak membawa helm di sini kita kasih kode, seperti kaca spion kita kasih menghadap naik atau ke atas. Jadi ketahuan, makanya kalau ada yang ngaku-ngaku kehilangan helm saya bersikeras juga karena memang ada kodenya. Saya sudah tandai memang. Jadi akhirnya dia mengalah karena memang dia yang salah," terang Irwan.
Irwan mengaku, sangat bahagia saat diangkat menjadi pegawai oleh Direktur PD Parkir Makassar Raya, Irham Syah Gaffar atas kejujurannya.
Irwan pun kini ditugaskan menjadi pengawas parkir pada area Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar. Dia diberikan gaji atau upah senilai Rp 1,2 juta perbulan.
''Sangat senang sekali karena saya orang tidak punya sekolah, tapi kenapa saya bisa kerja sebagai pengawas. Kalau yang saya baca kemarin itu Surat Keputusan (SK) cuma pegawai honor. Honornya berlaku 3 bulan. Tapi tidak tahu nanti selanjutnya bagaimana,'' katanya.
Baca Juga: Waspada! Angka Penularan Covid-19 di Kota Makassar Masih Sangat Tinggi
Muhammad Said yang dikonfirmasi mengaku, terharu dengan kejujuran Irwan.
Selama ini, ia memandang sebelah mata orang-orang yang kerja sebagai tukang parkir. Ia pun mengaku menyesal karena menganggap tukang parkir merupakan orang-orang yang tidak jujur.
Kejujuran Irwan, katannya, telah membuatnya sadar diri bahwa anggapan negatifnya itu tidak semuanya benar.
"Saya terharu, setelah yang tadinya anggapan saya negatif tukang parkir bisa ini. Berarti saya berdosa selama ini," kata dia.
Muhammad Said merupakan warga asli Bugis Pinrang. Ia datang ke Kota Makassar untuk mencari penghidupan. Uang yang ditemukan Irwan sejatinya untuk dibelanja guna mendapatkan barang-barang dagangan.
Barang-barang yang ingin dibeli merupakan pesanan dari toko-toko kecil pinggiran jalan. Said memulai bisnis penyedia barang-barang itu belum cukup dua bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ambruk di Mimbar Saat Khutbah Idul Adha
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo Disembelih di Masjid 99 Kubah Makassar
-
Menu Sederhana dan Murah di Hari Idul Adha: Hemat Tapi Tetap Lezat!
-
Layanan Transportasi Bus Jamaah Indonesia Jelang Puncak Ibadah Haji Bermasalah
-
Ini Doa-Doa Terbaik Saat Menjalankan Puasa Arafah: Menghapus Dosa & Minta Rezki