SuaraSulsel.id - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat virtual dengan sejumlah gubernur. Mengevaluasi penananganan Covid-19 di daerah.
Luhut diminta Presiden Jokowi untuk menangani Covid-19 di 9 wilayah yang berkontribusi besar terhadap jumlah kasus secara nasional. Luhut diberi waktu dua bulan.
Rapat fokus pada pengendalian Covid-19 di masing-masing provinsi. Membahas kesamaan data antara pusat dan daerah dalam rangka pengambilan keputusan cepat.
Juga dibahas terkait operasi yustisi untuk penegakan disiplin kesehatan. Serta peningkatan manajemen perawatan pasien Covid-19 untuk menurunkan mortality rate dan meningkatkan recovery rate. Penanganan secara spesifik klaster yang ada juga dibahas.
Luhut memantau upaya-upaya pencapaian target dan rencana operasi untuk menangani Covid-19 di empat provinsi, yang termasuk penyumbang terbanyak jumlah kasus positif di Indonesia.
"Saya ingin penerapan disiplin protokol kesehatan untuk perubahan perilaku dipertegas pelaksanaannya, lalu harus ada penurunan penambahan kasus harian, peningkatan angka kesembuhan, penurunan angka kematian dan penurunan angka kematian per total populasi," kata Luhut.
Luhut meminta masing-masing kabupaten dan kota memberikan data-data yang menunjukkan variabel jumlah kasus, kesembuhan, dan tingkat kematian.
Detail mengenai masing-masing klaster penyebaran yang diklasifikasikan menjadi beberapa sub-klaster besar yaitu perkantoran, keluarga, pasar, maupun titik-titik keramaian lain.
"Recovery rate dari Sulsel itu sebenarnya sudah cukup tinggi yaitu 76 persen. Ini juga untuk Pak Gubernur angkanya juga cukup lumayan. Kemudian mortality rate itu juga kalau anda lihat 3 persen, sebenarnya cukup bagus," kata Luhut, Rabu (16/9/2020).
Baca Juga: Doa-doa Sahabat Buat Dino Patti Djalal yang Berjuang Lawan Covid di RSPAD
Luhut meminta kepala daerah bersabar. Selama tiga bulan. Sampai vaksinasi dilakukan.
Luhut juga minta TNI dan Polri membantu pemerintah daerah menangani Covid-19.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyampaikan langkah dan strategi yang telah dilakukan Pemprov Sulsel dalam penanganan Covid-19.
"Yang pertama karena pandemi ini tentu butuh jangka waktu lama untuk bisa menyelesaikan ini, sampai pada vaksin obat kita temukan," kata Nurdin.
Pemprov Sulsel membagi dua penanganan. Penanganan pertama bagi yang terkonfirmasi positif dan ada gejala, serta memiliki penyakit penyerta dirawat di rumah sakit. Sementara yang terkonfirmasi positif dan tidak ada gejala dilakukan isolasi di hotel.
"Kenapa di hotel dilakukan. Karena orang ini kan tanpa gejala, tinggal bagaimana menjaga imunnya," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
-
Profil Bupati Pati Sudewo yang Menaikkan Pajak 250 Persen
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru Agustus 2025
-
Era Tantiem Bancakan Komisaris BUMN Berakhir Pada Surat Edaran Danantara?
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
7 Perlengkapan Rumah Tangga Pintar yang Bikin Hidup 'Sat-Set' di Era Digital
-
Kisah Mistis di Kantor Gubernur Sulsel: Lima Kuburan di Bawah Tangga
-
Stadion Sudiang vs Untia, Solusi Cerdas atau Pemborosan Anggaran?
-
Rp649 Miliar Dikucurkan! Stadion Sudiang Makassar Siap Dibangun
-
Hotel, Restoran, Hingga Mal Harus Bayar Royalti Pemutaran Musik