Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 16 September 2020 | 11:21 WIB
Kawasan kuliner Kanre Rong di Lapangan Karebosi Kota Makassar / Foto Suara.com : Muhammad Aidil

"Cuma yang saya keluhkan, saya ini dikenakan kemahalan. Tidak merata karena tetangga saya Rp 500 perbulan. Kalau saya Rp 8 juta pertahun bayar sama pengelola," jelas Wilhelmus.

Wilhelmus menduga ada pemungutan liar dari tarif pembayaran sewa kios yang dilakukan pengelola. Apalagi, pada kuitansi pembayaran sewa kios yang diberikan pihak pengelola terdapat kejanggalan.

"Yang tanda tangan bukan pengelola, karena di kuitansi pembayaran bukan dia punya nama, tapi namanya Nasaruddin," katanya.

Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin yang ditemui kaget saat mendengar adanya kasus dugaan pemungutan liar yang dialami pedagang kaki lima (PK5) di Kanre Rong, Karebosi, Makassar.

Baca Juga: Dugaan Pungli Jenguk Tahanan oleh Oknum, Keluarga Geruduk Polrestro Tangkot

"Ada pungli ka? Begini kita testimoni dulu dari pedagang langsung. Jangan kita menduga-duga juga," kata Rudy saat ditemui di Balai Kota Makassar, Jalan Ahmad Yani, pagi tadi.

Rudy menegaskan apabila kejadian pemungutan liar tersebut memang benar terjadi, mestinya para pedagang yang dikenakan tarif sewa kios tersebut melapor.

"Mestinya minta pedagang ini yang kena pungli, suruh melapor ke saya. Saya itu tidak senang menduga-duga, saya senang kepastian," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Baca Juga: Anggota DPRD Makassar Penjamin Jenazah Covid-19 Dapat Hukuman Percobaan

Load More