Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 03 September 2020 | 09:16 WIB
Bupati Jember Faida / Foto: Humas Pemkab Jember

Faida memastikan bahwa semua dukungan yang diperoleh melalui jalur independen tidak ada yang dibayar.

“Dan untuk itu saya pastikan, kalau dalam pilkada itu mencari rekom saja perlu uang bermiliar-miliar, sementara gajinya bupati semua orang tahu rata-rata Rp 6 juta, kalau toh ada insentif dan lain-lainnya, dengan biaya yang puluhan miliar itu, saya pastikan sulit untuk menjadi pemimpin yang tegak lurus,” ungkap Faida.

Pilkada Makassar Butuh Rp 80 Miliar

Sebelum pernyataan Bupati Faida viral, di Kota Makassar juga pernah diungkap biaya yang super mahal. Jika calon kepala daerah ingin menang pilkada.

Baca Juga: Kembangkan Ekowisata, Warga Lepas Anak Penyu di Pantai Lowita

Tokoh masyarakat yang juga anggota partai Rusdin Abdullah mengungkapkan, untuk maju di Pilwalkot Makassar harus menyiapkan uang sebesar Rp 80 miliar.

“Saya kumpul-kumpul dulu uang. Kalau sudah cukup minimal Rp80 miliar, baru saya maju di Pilwalkot,” ujar Rudal, di kediaman Ketua DPRD Sulsel Moh Roem, di Jalan Jendral Sudirman Makassar, Senin 13 Mei 2019.

Bendahara DPD I Golkar Sulsel ini menyarankan, jika Bakal Calon Wali Kota Makassar tidak menyiapkan Rp 80 miliar, sebaiknya tidak usah maju di Pilwalkot.

“Kalau tidak ada uangmu minimal Rp80 miliar, Sebaiknya janganmi maju di Pilwalkot. Lebih baik pulang moko tidur. Cerita mati kalau dia bisa terpilih kalau tidak ada uangmu minimal Rp 80 miliar atau setara dengan anggaran KPU,” kata Rudal kepada terkini.id—jaringan suara.com.

Baca Juga: Fakta Oknum Kemenhub Kurir Narkoba di Bandara Hang Nadim, Dibayar Rp40 Juta

Load More