Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 29 Juli 2020 | 16:03 WIB
Seorang warga menggendong siswa SDN 6 Tapa melintasi sungai Polanggua bersama sejumlah guru usai mengikuti pelajaran luar jaringan (luring) di Dusun III, Desa Langge, Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (29/7/2020). (ANTARA/Adiwinata Solihin)

SuaraSulsel.id - Para guru dan siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Tapa di Desa Langge, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, harus berjuang menyeberangi sungai demi menjalankan aktivitas belajar mengajar secara luar jaringan (luring) selama masa pandemi COVID-19.

Kepala Sekolah SDN 6 Tapa, Salma Razak di GorCOVIDontalo, mengatakan ia dan guru lain harus melintasi Sungai Polanggua untuk memberikan pelajaran luring bagi kelompok belajar di Dusun III. Terlebith, kata Salma, untuk kelas jauh belum memiliki jaringan internet serta listrik.

"Kami dan orang tua murid telah melakukan rapat untuk pembentukan kelompok belajar luring dan pada rapat itu kami mendapat dua kategori, yaitu orang tua yang memiliki gawai cerdas dan yang tidak, maka sebagian besar di SDN 6 Tapa tidak memiliki gawai dan sulit mendapat akses internet. Telah dibagi beberapa kelompok belajar, karena banyak siswa yang tidak bisa belajar secara daring, maka dibuat luring, seperti kelompok yang menyeberang sungai" ujarnya, Rabu (29/7/2020).

Meski demikian, ia mengaku, saat air sungai sedang deras maka sulit untuk melintas dan harus meminta bantuan dari warga dan orang tua siswa.

Baca Juga: Viral Video Wanita Labrak Sopir Truk Kontainer, Alasannya Bikin Heran

"Jadi guru kelas mendatangi rumah siswa yang telah dikelompokan untuk belajar luring," kata dia.

Salma menambahkan, walaupun harus menyeberangi sungai, hal itu tetap dilakukan agar anak-anak didik bisa tetap memperoleh ilmu dengan belajar di rumah. Alasannya, karena hingga saat ini belum ada pembelajaran tatap muka di sekolah.

Load More