Hingga saat ini, Management PT PAU belum bersedia memberikan keterangan terkait kebenaran informasi yang beredar. Sementara, Humas Gugus Tugas COVID-19 Nurmasita Datu Adam membenarkan bahwa ada karyawan PT PAU yang meninggal dunia.
Nurmasita juga tidak membantah terkait belasan karyawan perusahaan amoniak itu yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Meski begitu, ia menyebut, jumlahnya tidak sebanyak informasi yang beredar.
"Sebelumnya lima orang dirawat, tapi per Kamis (23/7) sudah ada sekitar 12 orang karyawan PT PAU yang dirawat," ungkap Nurmasita.
Nurmasita mengatakan, meski mereka saat ini tengah dirawat dan dipantau langsung tim Gugus Tugas COVID-19 Banggai, mereka belum dikategorikan sebagai pasien konfirmasi. Alasanya, karena mereka masih menunggu hasil pemeriksaan sampel tes swab.
Baca Juga: Kader PDIP Keroyok Polisi di Kelab Malam, Djarot: Jangan Kaitkan ke Partai
"Yang lima orang pertama itu sudah dikirim sampel swabnya. Kita masih menunggu," terangnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak perusahaan, saat ini PT PAU telah menerapkan lock down area. Seluruh karyawan yang ada di dalam area perusahaan tidak diperkenankan keluar, demikian juga yang dari luar tak diperbolehkan masuk.
"Informasinya juga bahwa karyawan lokal sudah diistirahatkan sementara. Mereka belum dibolehkan masuk kerja," kata Nurmasita mengungkapkan hasil pertemuan dengan pihak PT PAU.
Unit Pengawasan Ketenagakerjaan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah saat dikonfirmasi hal ini mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari pihak perusahaan.
Koordinator Tim Pengawas Ketenagakerjaan Banggai Jein Akumo menjelaskan, pihaknya telah mendengar adanya karyawan sakit yang meninggal di PT PAU. Namun, laporan secara resmi yang menjadi kewajiban perusahaan hingga kini belum diterimanya.
Baca Juga: Muncul 'Agama Baru' di Solok, Tidak Wajib Salat dan Tak Akui Nabi Muhammad
"Kalau informasinya kami sudah dengar dari masyarakat. Tapi landasan kita yakni laporan resmi dari perusahaan belum kami terima," ujarnya.
Ia menjelaskan, laporan resmi terkait kondisi karyawan wajib dilaporkan oleh perusahaan. Jein berharap pihak PT PAU dapat segera melaporkan kondisi tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan, sebab hal itu sudah menjadi kewajiban perusahaan yang harus dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku.
Berita Terkait
-
Wajah Kartika Putri Dipenuhi Luka Melepuh, Diduga Terkena Sindrom Stevens-Johnson
-
Kartika Putri Terkena Penyakit Misterius, Wajah Hingga Lidah Melepuh
-
Dinar Candy Pernah Idap Penyakit Misterius Hingga Hampir Meninggal, Perut Membengkak Penuh Cairan
-
Optimalkan Sistem Manajemen Aset di Seluruh Pabrik, Pupuk Kaltim Gelar Audit ISO 55001
-
Dilihat dari Gejalanya, Berikut Prediksi Penyakit Misterius yang Diderita Itachi Uchiha
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Perintah Prabowo! Dua Proyek Bendungan di Sulsel Tidak Dilanjutkan
-
Dua Hari Satu Malam! Perjalanan Ekstrem Antar Logistik Pilkada ke Desa Terpencil di Sulsel
-
Terungkap! Sanksi Dosen Pelaku Pelecehan Seksual di Unhas Tidak Berat
-
Daftar Pemain PSM Makassar Dipanggil PSSI untuk Piala AFF 2024
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN