- Revitalisasi 'Palapa Ring Tengah' saat ini mempertimbangkan banyak faktor
- Wilayah cakupan Palapa Ring Timur mencakup delapan provinsi di Indonesia bagian timur
- Dicari jalur alternatif dari Kota Bitung kemudian langsung ke Sangihe
SuaraSulsel.id - Kepala Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Manado, Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Mannuelson Jaka Jusuf.
Mengatakan salah satu penyebab putusnya kabel 'Palapa Ring Tengah' akibat aktivitas gunung api di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
"Tahun 2019 putus karena banyak faktor. Kemarin jalurnya melewati lokasi yang banyak gunung api bawah laut. Nah terus kemudian menyebabkan kabel laut putus," sebut Mannuelson di Manado, Rabu (12/11).
Setelah putus, maka jalur 'Palapa Ring Tengah, praktis hanya bertumpu ke jalur Tobelo, Provinsi Maluku Utara.
Baca Juga:Siaga! Dua Gunung Api di Timur Indonesia Erupsi Bersamaan
"Dulu jalurnya kan dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, kemudian naik ke Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud," katanya menjelaskan.
Revitalisasi 'Palapa Ring Tengah' saat ini mempertimbangkan banyak faktor, dan kemudian dicari jalur alternatif dari Kota Bitung kemudian langsung ke Sangihe.
"Itu untuk menghindari aktivitas gunung api di Kabupaten Kepulauan Sitaro, di sana ada juga gunung api bawah laut Mahangetang," kata Mannuelson menambahkan.
Pada proses merevitalisasi 'Palapa Ring Tengah', kata dia, Kementerian Komdigi sebenarnya mau mendengar atau mau mengetahui langsung dari para pemangku kebijakan yang ada di daerah apa yang menjadi kebutuhan.
"Jadi bukan lagi sekedar ini top to bottom, tapi ada bottom upnya, jadi kita mendengar. Sehingga apa yang dikerjakan proyek strategis nasional nanti itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat Sulawesi Utara," ujarnya.
Baca Juga:Frederik Kalalembang Dorong Pemerataan Internet untuk Majukan Pariwisata Tana Toraja
Mannuelson menambahkan, di tengah teknologi digital yang saat ini berkembang termasuk di seluruh dunia dan Indonesia, satu hal yang membuat konektivitas digital tersebut bermakna atau sesuai dengan kebutuhan, diperlukan 'backbone' atau infrastruktur digital yang kuat.
Infrastruktur digital yang kuat tersebut, salah satunya adalah adanya jaringan kabel 'backbone' yang memadai.
"Sulawesi Utara ini sebenarnya provinsi benteng utara Indonesia. Di sini ada titik nol, di sini ada kabupaten kepulauan terluar, yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Sitaro," katanya lagi.
Wilayah cakupan Palapa Ring Barat meliputi Riau, Kepulauan Riau (termasuk Natuna), Jambi, dan Kalimantan Barat.
Sementara wilayah cakupan Palapa Ring Tengah meliputi sebagian Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara, yang menghubungkan 17 kabupaten/kota utama dan 11 kota sebagai titik interkoneksi.
Wilayah cakupan Palapa Ring Timur mencakup delapan provinsi di Indonesia bagian timur, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.