Kontrak Singkat, Tekanan Berat: Apa yang Diharapkan PSM dari Pelatih Baru Tomas Trucha?

PSM Makassar resmi memperkenalkan Tomas Trucha sebagai pelatih kepala baru menggantikan Bernardo Tavares

Muhammad Yunus
Rabu, 29 Oktober 2025 | 12:10 WIB
Kontrak Singkat, Tekanan Berat: Apa yang Diharapkan PSM dari Pelatih Baru Tomas Trucha?
PSM Makassar resmi memperkenalkan Tomas Trucha sebagai pelatih kepala baru menggantikan Bernardo Tavares [Suara.com/Lorensia Clara]
Baca 10 detik
  • Pelatih asal Republik Ceko itu diperkenalkan langsung di Store PSM Makassar
  • Kontrak Trucha bersama PSM Makassar hanya berdurasi hingga akhir musim 
  • Trucha mengaku memahami situasi sulit yang sedang dialami klub 

SuaraSulsel.id - PSM Makassar resmi memperkenalkan Tomas Trucha sebagai pelatih kepala baru menggantikan Bernardo Tavares yang mundur akibat persoalan tunggakan gaji.

Pelatih asal Republik Ceko itu diperkenalkan langsung di Store PSM, Jalan Balai Kota, Makassar, Selasa, 28 Oktober 2025.

Manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajri, menyebut Trucha telah memulai aktivitasnya sejak tiba di Makassar.

Ia langsung bertemu staf pelatih dan para pemain, bahkan menyempatkan diri mengunjungi Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa, untuk menyaksikan sesi latihan tim.

Baca Juga:PSM Makassar Usung 'Siri na Pacce' Lawan Persik Kediri: Misi Bangkit dari Keterpurukan!

"Setelah perkenalan dengan staf dan pemain, beliau juga memantau latihan di Kalegowa," ujar Fajri.

Menurutnya, kontrak Trucha bersama PSM hanya berdurasi hingga akhir musim ini. Pihak manajemen enggan mengambil risiko dengan kesepakatan jangka panjang di tengah masa transisi.

"Kontrak hanya sampai akhir kompetisi. Kami harus hati-hati karena sedang dalam masa transisi dari pelatih lama ke pelatih baru," kata Fajri.

Ia menegaskan, manajemen tidak bisa mengambil keputusan di tengah kompetisi berjalan. Kontrak jangka panjang baru akan dibahas setelah kompetisi berakhir.

Tomas Trucha diketahui bukan nama asing di dunia sepak bola internasional. Ia pernah menukangi sejumlah klub di Eropa, Asia, dan Afrika.

Baca Juga:Begini Sosok Pelatih Baru PSM Makassar, Datang Bersama Asisten

Meski belum pernah mempersembahkan trofi, pencapaian terbaiknya adalah membawa Penang FC finis di peringkat ketiga Liga Super Malaysia.

Klub terakhir yang ia latih adanDinare FC yang kini memimpin klasemen Divisi 2 Liga Botswana.

Kedatangan Trucha di PSM Makassar disebut sudah melalui pertimbangan matang. Ia juga memahami situasi sulit yang sedang dialami klub berjuluk Juku Eja itu.

Mulai dari keterlambatan gaji hingga kondisi finansial yang belum stabil.

PSM Makassar resmi memperkenalkan Tomas Trucha sebagai pelatih kepala baru menggantikan Bernardo Tavares [Suara.com/Lorensia Clara]
PSM Makassar resmi memperkenalkan Tomas Trucha sebagai pelatih kepala baru menggantikan Bernardo Tavares [Suara.com/Lorensia Clara]

Kembalikan Rasa Percaya Diri Pemain

Menangani PSM saat ini bukan perkara mudah. Klub tertua di Indonesia itu tengah mengalami fase sulit, terutama di lini depan.

Dalam beberapa laga terakhir, produktivitas gol menjadi sorotan utama.

Meski mampu menguasai jalannya permainan, PSM kerap tumpul di depan gawang.

Satu-satunya kemenangan manis terjadi saat menaklukkan Persija Jakarta. Itu pun juga hanya dengan dua gol.

Laga melawan PSIM Yogyakarta di Parepare menjadi contoh paling jelas. Bermain di hadapan publik sendiri, Pasukan Ramang harus puas dengan hasil imbang tanpa gol.

Padahal stok pemain depan terbilang melimpah. Sebut saja Alex Tak, Abu Kamara, Lucas Serafim, Jacques Medina, hingga Gala Pagamo.

Dari barisan lokal, masih ada Ricky Pratama, Abdul Rahman, Mufli Hidayat, Rizky Eka, Karel Liek, dan Victor Dethan. Namun sejauh ini performa mereka tumpul.

Bagi Trucha, tantangan terbesar bukan hanya soal taktik atau formasi, tapi bagaimana memulihkan rasa percaya diri pemain di tengah situasi klub yang goyah.

Trucha diharap mampu mengangkat performa tim yang kini tertahan di papan bawah klasemen Liga 1.

PSM Makassar sendiri akan menghadapi Madura United pada 2 November 2025. Hari itu akan bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-110 klub.

Namun, Trucha dipastikan belum bisa mendampingi tim di bench pemain lantaran masih mengurus administrasi izin kerja.

"Harapannya beliau sudah hadir di Parepare meski belum bisa mendampingi secara langsung karena masih ada urusan administrasi," jelas Fajri.

Laga kontra Madura United akan menjadi ujian pertama sekaligus momentum simbolik bagi PSM yang kini berada di posisi ke-14 klasemen sementara Liga 1 dengan delapan poin.

Mereka hanya terpaut dua angka dari zona degradasi yang ditempati PSBS Biak, dan tertinggal jauh, yakni 16 poin dari pemuncak klasemen Borneo FC Samarinda.

Trucha: Saya Bukan Klop!

Sementara, Tomas Trucha menanggapi santai ketika dirinya disebut-sebut mirip dengan pelatih Liverpool, Juergen Klopp.

Nama Trucha sendiri ramai diperbincangkan di media sosial, sebab wajahnya disebut sangat mirip dengan Juergen Klopp.

"Saya tidak tahu kenapa saya dikait-kaitkan atau mereka memanggil saya Juergen Klopp," ujar Trucha sambil tersenyum saat diperkenalkan kepada publik di Makassar.

Meski mengakui mengagumi Klopp, pelatih asal Republik Ceko itu menegaskan dirinya memiliki pendekatan berbeda dalam melatih.

Ia tidak hanya meniru satu sosok pelatih, tetapi banyak mengambil inspirasi dari berbagai nama besar dunia.

"Tentu saja saya pernah mengikuti dia (Klopp), tapi saya juga mengikuti pelatih-pelatih lain, seperti pelatih Arsenal, Atletico Madrid, atau Marseille," ucapnya.

Trucha menegaskan, di bawah kepemimpinannya, PSM akan memiliki ciri khas tersendiri. Ia ingin membangun karakter permainan yang merepresentasikan dirinya.

"Pada akhirnya saya mau tim yang saya latih memainkan sepak bola yang saya mau. Sepak bola dari Tomas Trucha itu sendiri," tegasnya.

Menurut Trucha, kunci dari tim yang solid adalah energi positif.

Ia melihat potensi besar di dalam tubuh skuad Juku Eja dan bertekad menghidupkan kembali semangat khas Makassar.

"Saya coba memberikan energi positif. Yang saya lihat di sini adalah banyak potensi di dalam klub ini," katanya.

Baginya, PSM Makassar bukan sekadar klub sepak bola, tapi simbol kebanggaan daerah. Sehingga ia ingin Pasukan Ramang bangga dengan identitasnya sendiri.

"Saya ingin pemain-pemain di dalam tim ini tahu daerah mana yang mereka wakili di dalam sepak bola Indonesia," ujarnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini