- Sebanyak 50 pasangan dari berbagai kecamatan akan mengikuti prosesi isbat nikah dan akad resmi
- Memastikan seluruh warga, terutama dari kalangan prasejahtera, memperoleh hak legal dalam perkawinan
- Program ini terbuka untuk warga Makassar yang masuk kategori keluarga kurang mampu
Pemerintah berharap program ini tidak hanya memberikan kepastian hukum, tetapi juga memperkuat pondasi keluarga warga kota.
"Ini bukan sekadar legalitas pernikahan, tapi juga jaminan hak anak dan keluarga ke depannya," ujarnya.
Selain mendapatkan akta nikah, pasangan peserta juga akan menerima bingkisan sederhana dari pemerintah kota sebagai simbol doa dan apresiasi.
Makna Filosofis di Balik Logo HUT ke-418 Kota Makassar
Baca Juga:Appi ke Direksi BUMD: Jangan Khianati Uang Rakyat Makassar
Masih dalam rangka menyambut perayaan HUT, Pemkot Makassar juga resmi meluncurkan logo HUT ke-418 dengan tema “Simpul Terpadu”.
Logo ini merupakan karya Reyhan Regisha, desainer muda asal Makassar dari Capslock Studio, yang terpilih melalui proses seleksi dan presentasi di Balai Kota Makassar.
Desain tersebut menampilkan konsep visual yang sarat filosofi. Reyhan menjelaskan, ide utamanya terinspirasi dari “Wala Suji”, simbol adat Bugis-Makassar yang berbentuk pagar bambu menyerupai gapura dengan motif belahan ketupat.
Dalam tradisi, Wala Suji biasanya dipasang pada upacara adat, terutama dalam pesta perkawinan, sebagai lambang perlindungan dan kesucian.
"Inspirasinya dari ikatan Wala Suji yang saling menyimpul. Simpul itu kami letakkan pada angka satu, melambangkan semangat persatuan warga Makassar," kata Reyhan.
Baca Juga:Kota Makassar Masuk Daftar Prioritas Pembangunan PSEL Pemerintah Pusat
Bagi Reyhan, filosofi Wala Suji menggambarkan keberagaman yang mengikat masyarakat dalam satu kesatuan, mencerminkan karakter warga Makassar yang majemuk namun solid.
Logo tersebut didominasi tiga warna utama: merah, kuning, dan biru, yang memiliki makna mendalam.
Merah melambangkan keberanian, kuning merepresentasikan budaya dan kehangatan, sementara biru menggambarkan jiwa kemaritiman yang melekat pada identitas Makassar.
"Kami ingin logo ini bukan hanya simbol perayaan, tapi juga refleksi tentang siapa kita sebagai warga kota pelabuhan yang tangguh dan beragam," ujar Reyhan.
Selain nikah massal dan peluncuran logo, Pemerintah Kota Makassar juga tengah menyiapkan serangkaian kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi kreatif yang melibatkan masyarakat luas.
Rencananya, pada malam puncak HUT Kota akan digelar pesta rakyat, pertunjukan seni tradisional, serta bazar UMKM yang menampilkan produk lokal.