- Seorang anggota TNI datang sambil menenteng senjata laras panjang dan membuat kepanikan
- Praka S sempat bercerita bahwa dirinya sedang pusing menghadapi masalah pribadi
- Praka S tiba-tiba mengangkat senjata dan mengarahkannya ke tubuh Serda Pahri
Dari tangan pelaku, petugas menemukan barang bukti berupa satu pucuk senapan SS2 V1, 86 butir peluru tajam, satu buah magazen, tas loreng, serta charger telepon genggam.
Setelah berhasil dilumpuhkan, sekitar pukul 09.45 Wita, Praka S dibawa ke Markas Kodim 1409/Gowa.
Ia didampingi anggota Unit Inteldim dan dua personel Intelkam Polres Gowa.
Dari sana, pelaku langsung diserahkan ke Staf Intel Kodim 1409/Gowa untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga:Bukan Hanya Perang! Satgas TNI Mahir Cukur Rambut Pelajar di Pedalaman Papua
Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Kav Budi Wirman yang dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Ia menegaskan bahwa pelaku bukan bagian dari Kodam, melainkan anggota Divisi III Kostrad.
"Iya, betul ada kejadian di Gowa seperti informasi yang beredar Saat ini pelaku sudah diserahkan kepada Divisi III Kostrad untuk dilaksanakan proses penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Meski tidak ada korban jiwa, tembok pos keamanan bank mengalami kerusakan akibat tembakan. Satu selongsong peluru kaliber 5,56 mm ditemukan di lokasi.
![Senjata laras panjang milik seorang anggota TNI yang diamankan usai pelaku membuat kepanikan di dalam bank, Kamis 25 September 2025 [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/25/73974-anggota-tni-mengamuk.jpg)
Diduga Terlilit Pinjaman Online
Baca Juga:Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
Dari pemeriksaan awal, motif pelaku diduga terkait masalah keuangan.
Praka S disebut-sebut terlilit utang dari pinjaman online (pinjol) sehingga mengalami tekanan mental.
Kondisi itu membuatnya nekat mendatangi bank dengan membawa senjata laras panjang.
Pelaku diduga memiliki niat untuk melakukan perampokan terhadap bank.
Namun aksinya keburu digagalkan oleh aparat TNI AD yang cepat tiba di lokasi.
Hingga kini, Divisi III Kostrad masih mendalami kasus ini, termasuk memeriksa kondisi psikologis pelaku.