Dalam asesmen ini, para bakal calon rektor menjalani berbagai tes kepribadian, seperti Management Style Diagnostic Test (MSDT), Papikostik, dan Edwards Personal Preference Schedule (EPPS).
Selain itu, mereka juga menghadapi studi kasus dengan pendekatan problem analytic untuk menilai kemampuan menyelesaikan persoalan strategis.
Tidak hanya itu, ada pula sesi Leaderless Group Discussion (LGD) untuk menguji keterampilan komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan.
Masing-masing kandidat juga diminta melakukan presentasi dan wawancara individu bersama tim asesor dari UGM.
Baca Juga:Kejaksaan Evaluasi Program Beasiswa di Unhas, Ada Apa?
Tim asesor yang memimpin proses ini terdiri dari:
-Prof. Dr. Ir. Indarto, DEA., IPM., ASEAN Eng
-Rahmat Hidayat, S.Psi., M.Sc., Ph.D
-Indrayanti, S.Psi., M.Si., Ph.D., Psikolog
-Dewi Octavianty, S.Psi
Baca Juga:BRIN Dikecam Karena Pindahkan Artefak Makassar ke Cibinong
-Dyah Woro Nugraheni, S.Psi
Asesmen berlangsung sepanjang hari dan diharapkan memberi gambaran menyeluruh mengenai kesiapan para kandidat.
Dengan tahapan ini, Unhas menegaskan komitmennya menghadirkan kepemimpinan yang visioner, profesional, dan mampu membawa universitas melangkah lebih jauh di tingkat global.