Selain DPRD Sulsel, Gedung Negara Grahadi Surabaya, hingga tiga unit pos polisi di kawasan Slipi, Salemba Gunung Sari, serta sebuah hotel di Bandung mengalami kerusakan imbas aksi demo ricuh.
Kerusakan pada aset-aset ini sebagian besar ditanggung oleh perusahaan asuransi swasta.
Kendati demikian, Ogi menegaskan bahwa terdapat indikasi juga sejumlah kendaraan yang dibeli dengan pinjaman dari bank maupun multifinance yang tidak dilengkapi perluasan jaminan untuk risiko kerusuhan huru-hara.
Sehingga akibat peristiwa tersebut kendaraan bermotor yang terkena dampak berpotensi tidak terlindungi.
Baca Juga:DPRD Sulsel Pindah Kantor, Anggaran Ratusan Miliar Disiapkan!
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman mengaku tidak menahu soal asuransi Gedung DPRD Sulsel. Namun, ia menilai langkah tersebut sebagai mitigasi yang sangat baik.
"Itu bagus sebenarnya, mitigasi. Kalau ada kejadian luar biasa seperti sekarang, kita tidak perlu setengah mati cari uang untuk perbaikan karena ada swasta yang siap mengcover," ungkapnya.
Dari data Kementerian Dalam Negeri pada Senin, 8 September 2025, item kerusakan di DPRD Sulsel mencakup kantor, menara, satu mobil avanza, satu unit box atm, pos penjagaan, tiga unit motor dan mushollah.
Selain itu, kerugian juga dialami Kejaksaan Tinggi Sulselbar. Yakni meliputi satu unit avanza terbakar, satu mobil xpander, pos penjagaan, ruang aspirasi dan gardu listrik ikut dibakar.
Seperti diketahui, Pemprov Sulsel telah mengusulkan anggaran sebesar Rp233 miliar ke Kementerian PU untuk pembangunan ulang gedung DPRD provinsi.
Baca Juga:Fatmawati Rusdi Pimpin Aksi Jumat Berkah Pasca Kebakaran Gedung DPRD Sulsel
Sambil menunggu keputusan pusat, kegiatan rapat paripurna maupun pembahasan anggaran akan digelar di aula Dinas Bina Marga.
Selain itu, sebagian pegawai DPRD yang sudah terbiasa dengan sistem kerja jarak jauh bisa kembali melaksanakan work from anywhere (WFA) agar beban operasional tidak terlalu berat.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing