Pengeroyok Siswa Penghafal Al Quran Ditangkap di Makassar

Tim Jatanras Polrestabes Makassar berhasil mengamankan lima pelaku penganiayaan

Muhammad Yunus
Rabu, 24 April 2024 | 09:48 WIB
Pengeroyok Siswa Penghafal Al Quran Ditangkap di Makassar
Pelajar SMP di Kota Makassar tersungkur setelah dianiaya oleh sejumlah pelajar SMA. Polisi sedang mengejar para pelaku [SuaraSulsel.id/Rekaman CCTV]

SuaraSulsel.id - Tim Jatanras Polrestabes Makassar berhasil mengamankan lima pelaku penganiayaan terhadap pelajar SMP di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kasus penganiayaan tersebut sempat viral di media sosial.

Para pelaku diketahui masih di bawah umur. Mereka adalah RZ (14), SY (17), RS (14), FT (16) dan RN (15).

Kasatreskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana mengatakan para pelaku diamankan di rumahnya masing-masing pada Selasa, 23 April 2024, malam. Mereka mengakui telah menganiaya korban, MF karena masalah sepele.

Kata Devi, motif penganiayaan tersebut hanya karena pelaku emosi. Korban disebut pernah balap-balap saat lewat di depan pelaku.

Baca Juga:Wali Kota Makassar Minta Kasus Penganiayaan Anak Diproses Hukum

"Motifnya itu pelaku tersinggung dan emosi karena korban beberapa hari yang lalu pernah balap lewat depan pelaku yang sementara nongkrong," ujarnya, Rabu, 24 April 2024.

Sebelumnya, dalam video yang beredar di media sosial, MF terlihat sedang berjalan bersama seorang temannya di sebuah perumahan di Kelurahan Barombong. Tak lama setelahnya ia dibuntuti oleh lima orang pelaku.

Tanpa basa-basi, korban ditendang secara bergantian. Hingga tersungkur di depan rumah warga. Ia hanya bisa mengucap minta maaf berulang kali sambil melindungi kepalanya.

"Iya, minta maaf ka, minta maaf ka," jerit korban.

Sementara, teman korban bukannya menolong. Ia malah berdiri santai menyaksikan temannya dianiaya.

Baca Juga:Pelajar SMP di Kota Makassar Dianiaya, Korban Dikenal Cerdas dan Penghafal Al Quran

Beruntung pemilik rumah yang mengetahui kejadian itu bergegas keluar dan melerai para pelaku. Dua orang pelaku kabur, sementara tiga orang lainnya berpura-pura untuk menolong korban.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin Mustakim mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin, 22 April 2024 seusai pulang sekolah. Korban sebelumnya sempat dibuntuti oleh para pelaku.

"Korban habis ujian dan bertemu dengan para pelaku di warnet. Mungkin ada ketersinggungan dan pelaku ini mengikuti korban di jalan pulang," ujarnya.

Pada saat kejadian, korban baru saja mengikuti ujian sekolah di SMP 55 Barombong.

"Saya sudah minta kepala sekolahnya supaya diusut, apalagi dari videonya sadis sekali caranya ya. Pihak sekolah juga tidak terima apalagi korban ini siswa tahfidz, berprestasi dia," ucapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini