SuaraSulsel.id - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Makassar menurunkan personil untuk ikut membantu evakuasi korban musibah tanah longsor di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
"Tim dari Basarnas Makassar sudah menuju ke lokasi membawa peralatan evakuasi, kita juga turunkan tim dari Palopo," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel saat dikonfirmasi, Senin 26 Februari 2024.
Pihaknya berharap dalam proses evakuasi tersebut berjalan lancar dan korban yang dikabarkan tertimbun longsor segera ditemukan.
"Mohon doanya, sekiranya evakuasi hari ini lancar dan korban segera ditemukan, dan akses jalan yang tertutup segera terbuka dari timbunan longsor," harapnya.
Baca Juga:Warga Terkubur Hidup-hidup Saat Rekam Detik-detik Tanah Longsor di Luwu
Sejauh ini, kata Maxianus belum dapat dipastikan berapa jumlah korban keseluruhan yang terdampak tanah longsor dan masih dalam proses pencarian.
Data sementara dilansir BPBD Sulsel tercatat empat orang menjadi korban dan dinyatakan meninggal dunia tertimbun tanah longsor di lokasi kejadian dan telah dievakuasi.
Dari informasi sementara yang masuk, selain empat korban tewas tertimbun tanah longsor, sebanyak 10 orang dinyatakan selamat dan telah dievakuasi di Puskesmas Bastem Utara di Desa Pantilang Kabupaten Luwu.
Selain itu, dugaan sementara masih ada sebanyak 15 unit kendaraan roda dua dan dua unit kendaraan roda empat tertimbun material tanah longsor di lokasi kejadian.
Kejadian tersebut terjadi pada Senin, 26 Februari 2024 sekitar pukul 09.10 Wita di Jalan Poros, Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Luwu.
Baca Juga:Keluarga Disabilitas Korban Pemerkosaan Demo di Polres Luwu Timur, Sebut Polisi Tidak Adil
Dari kronologi kejadian, dugaan penyebab musibah longsor tersebut terjadi saat hujan dengan intensitas lebat sejak Minggu (25/2) malam menyebabkan terjadi pergerakan tanah atau tanah longsor di pinggir gunung tersebut di jalan poros Desa Bonglo pagi tadi.
Beberapa saat kemudian longsoran tanah jatuh dan menutupi badan jalan. Namun warga dan pengendara diduga tetap memaksakan untuk melintas dengan cara saling bantu mendorong kendaraan.
Dan saat melintas terjadi longsor susulan yang membuat kendaraan bersama warga banyak tertimbun material. Curah hujan yang cukup deras sejak semalam diduga membuat tanah labil hingga terjadi longsoran tanah dari dinding gunung setempat.
Dampak kerusakan yang ditimbulkan badan jalan poros desa tertimbun sepanjang 100 meter, dalam kondisi rusak berat dengan kedalaman longsor 100 meter.
Dampaknya, akses mobilisasi pemukiman warga Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara terputus karena tertimbun material tanah di jalan poros itu dengan panjang 100 meter dengan lebar delapan meter.