SuaraSulsel.id - Populi Center, lembaga penelitian kebijakan dan opini publik nirlaba, menyelenggarakan Survei Nasional mulai tanggal 27 Januari hingga 3 Februari 2024. Sampel responden tersebar secara proporsional di 38 provinsi di Indonesia, termasuk empat Daerah Otonom Baru di wilayah Papua.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) menggunakan aplikasi survei Populi Center kepada 1.500 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of Error (MoE) diperkirakan sebesar ± 2,53 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini didanai secara internal.
Baca Juga:
Baca Juga:Pilpres Diprediksi Satu Putaran, LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo-Gibran Lampaui The Magic Number
Sudah Ditunggu Di Bandara Sejak Jam 3 Pagi, Anies Terharu Sambutan Masyarakat Manado
Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Jokowi Tak Teruskan Cita-cita Soekarno, Ahok: Harusnya Kalteng
Ahok Bongkar Dalang Pemenjaraan Dirinya, Benarkah Sosok Ini?
Tujuan survei adalah untuk mengetahui dukungan pemilih terhadap tiga pasang kandidat calon presiden dan calon wakil presiden setelah melalui tahapan kampanye terbuka dan debat kandidat, preferensi pilihan partai politik, serta kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan evaluasi terhadap lembaga-lembaga negara.
Dari enam orang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang menjadi kontestan dalam Pilpres, Prabowo Subianto adalah tokoh yang paling dikenal/populer dengan persentase sebesar 96,5 persen, diikuti oleh Gibran Rakabuming Raka (91,1 persen), Ganjar Pranowo (89,9 persen), Anies Baswedan (88,9 persen), Mahfud MD (84,8 persen), dan Muhaimin Iskandar (81,7 persen).
Prabowo Subianto juga menjadi tokoh yang paling disukai dengan persentase sebesar 83,1 persen, diikuti oleh Gibran Rakabuming Raka (75,5 persen), Ganjar Pranowo (70,5 persen), Anies Baswedan (65,2 persen), Mahfud MD (75,1 persen), dan Muhaimin Iskandar (67,8 persen).
Pada pertanyaan terbuka (top of mind) tentang pilihan presiden, Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling banyak dipilih sebagai presiden apabila pemilihan presiden dilakukan pada hari itu dengan persentase sebesar 50,9 persen, sementara yang memilih Anies Baswedan sebesar 20,5 persen, dan Ganjar Pranowo sebesar 15,7 persen. Nama-nama lainnya mendapatkan persentase di bawah 1 persen.
Pada pertanyaan terbuka tentang pilihan wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka (47,8 persen) menjadi nama yang paling banyak dipilih, diikuti oleh Mahfud MD (18,4 persen), dan Muhaimin Iskandar (17,1 persen). Tokoh-tokoh lainnya mendapatkan persentase di bawah 1 persen.
Dalam simulasi tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapatkan keterpilihan terbanyak sebesar 52,5 persen.
Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan dukungan sebesar 22,1 persen, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan dukungan sebesar 16,9 persen.
Dalam pertanyaan lebih lanjut mengenai dukungan masyarakat terhadap pasangan calon yang akan mereka pilih, sebanyak 79,8 persen mengaku telah mantap dengan pilihannya tersebut, sementara 19,4 persen menyatakan bahwa mereka masih mungkin berubah.
Data menunjukkan adanya tren peningkatan jumlah masyarakat yang menginginkan pemilihan presiden dilakukan dalam satu putaran. Dalam survei ini, saat ditanya berapa putaran Pilpres yang disukai, sebanyak 79,9 persen menjawab satu putaran, sementara yang menjawab dua putaran sebesar 16,6 persen, dan sisanya tidak mempermasalahkan jumlah putaran (2,3 persen), atau tidak menjawab (1,2 persen).
Alasan lebih menyukai pemilihan presiden dalam satu putaran adalah karena lebih cepat memberikan kepastian terkait siapa yang akan menjadi presiden selanjutnya (41,2 persen), menghemat biaya (29,2 persen), mengembalikan pemerintahan dan layanan publik ke keadaan normal (13,6 persen), dan mengurangi ketegangan di masyarakat (12,1 persen). Mayoritas masyarakat (70,3 persen) juga yakin bahwa pemilihan presiden akan selesai dalam satu putaran, sementara 25,3 persen lainnya menyatakan tidak yakin, dan 4,4 persen tidak menjawab.