SuaraSulsel.id - Terletak di kaki Gunung Sindoro dengan ketinggian 1.000-1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Desa Bansari memiliki potensi alam yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakatnya yang berjumlah 4.900 jiwa.
Lahan-lahan perkebunan dan pertanian terhampar di desa tersebut. Sebagian besar di antaranya adalah perkebunan melon, kopi, tembakau, dan bawang merah.
Karena terletak di ketinggian, Desa Bansari juga punya kekayaan wisata alam. Kearifan lokal berupa kesenian Jaran Kepang, Kubro Siswo, dan Karawitan, serta industri kreatifnya turut menyokong sektor wisata Desa Bansari.
Menyadari potensi tersebut, Desa Bansari pun melakukan sejumlah inovasi, seperti pemanfaatan teknologi smart internet of things (IoT) untuk membantu memantau lahan dan hasil pertanian, hidroponik greenhouse untuk budi daya melon, dan penggunaan energi listrik terbarukan, seperti panel surya.
Baca Juga:Dirut BRI Jadi "Maestro CEO of the Year" dalam CNBC Indonesia Awards 2023
Kepala Desa Bansari Herlan mengatakan, inovasi di sektor pertanian dapat memaksimalkan hasil alam desanya. Penerapan smart farming greenhouse, misalnya, berhasil meningkatkan kualitas melon Desa Bansari.
“Melon kami itu kualitasnya premium. Ada yang jenisnya seperti di Jepang dan Korea Selatan. Dalam membudidayakan melon, kami menggunakan smart farming yang dilakukan di hidroponik greenhouse. Ini kami lakukan agar kualitas melon yang dihasilkan terjaga,” ujar Herlan, Kamis (11/1/2024).
Peningkatan kualitas tersebut, lanjut Harlan, membuat para petani di desanya tak kesulitan dalam memasarkan melon karena telah memiliki banyak pembeli tetap.
Komoditas tembakau pun demikian. Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Tirta Sembada, Hendi Nurseto menjelaskan, tembakau Desa Bansari merupakan salah satu produk yang termahal di dunia.
“Di sini, kami punya lahan tembakau seluas 250 hektare. Saking pentingnya produk ini, kami juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk menjaganya. Sebab, tembakau kami masuk dalam Program Superprioritas Nasional. Kami juga punya kopi dan bawang merah yang jadi keunggulan di sini,” kata Hendi.
Baca Juga:Peduli Lingkungan, BRI Pilah & Kelola 5,5 Ton Sampah Saat Rayakan HUT ke-128 di GBK
Memperkuat penjelasan Harlan, inovasi di sektor pertanian, jelas Hendi, merupakan bagian dari rencana jangka pendek dan panjang Desa Bansari untuk membangun ketahanan ekonomi di masa depan.