Turki Serang Irak Utara, Tewaskan Banyak Pendukung Partai Pekerja Kurdi

Pasukan keamanan Turki melancarkan operasi udara di Irak utara. Menghancurkan 17 sasaran.

Muhammad Yunus
Sabtu, 25 November 2023 | 16:30 WIB
Turki Serang Irak Utara, Tewaskan Banyak Pendukung Partai Pekerja Kurdi
Warga di satu daerah di Suriah Utara, yang dibersihkan dari gerilyawan oleh Operasi Perdamaian Musim Semi di Turki, sekarang menghadapi prospek tak punya rumah, setelah anggota YPG/PKK membakar rumah mereka [SuaraSulsel.id/Antara/Anadolu Agency]

SuaraSulsel.id - Pasukan keamanan Turki melancarkan operasi udara di Irak utara, menghancurkan 17 sasaran dan menewaskan banyak anggota kelompok PKK/KCK, kata Kementerian Pertahanan Nasional Turki pada Jumat 24 November 2023.

Operasi tersebut dilakukan di wilayah Gara, Metina, Hakurk, dan Qandil untuk "menumpas serangan terhadap Turki dan pasukan keamanannya dari utara Irak dengan menewaskan anggota kelompok PKK/KCK dan elemen lain," menurut pernyataan kementerian tersebut.

"(Operasi tersebut juga) untuk memastikan keamanan perbatasan sejalan dengan hak membela diri yang tercantum dalam Pasal 51 Piagam PBB," katanya.

Sasaran-serangan tersebut termasuk gua, bunker, tempat berlindung dan gudang yang dianggap sebagai tempat tinggal pemimpin kelompok tersebut.

Baca Juga:Bayi Umur 14 Hari Selamat Dari Reruntuhan Gedung Akibat Gempa Turki

Sejumlah besar anggota PKK juga "dinetralkan" dalam operasi tersebut, dengan menggunakan amunisi buatan Turki, kata pernyataan kementerian itu.

Otoritas Turki menggunakan istilah "dinetralkan" untuk menyiratkan kondisi menyerah, dibunuh atau ditangkap.

Pendukung Partai Pekerja Kurdi (PKK) sering bersembunyi di Irak utara untuk merencanakan serangan lintas batas di Turki.

"Selama operasi ini, setiap tindakan pencegahan diambil untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah, elemen-elemen lain, bangunan bersejarah dan budaya, serta lingkungan dari bahaya apa pun," tambah mereka.

Dalam lebih dari 35 tahun serangan terhadap Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi terlarang oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa - telah menyebabkan kematian lebih dari 40 ribu orang, termasuk perempuan, anak-anak dan bayi.

Baca Juga:Relawan Makassar Temukan 5 Korban Gempa Turki Masih Hidup Tertimpa Reruntuhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini