Jejak Sejarah dan Kisah Romantis di Balik Nama Jalan Kota Makassar

Jalan Nusantara, Kajaolalido, Arif Rate dan sekitarnya tidak asing bagi masyarakat kota Makassar

Muhammad Yunus
Senin, 20 November 2023 | 13:50 WIB
Jejak Sejarah dan Kisah Romantis di Balik Nama Jalan Kota Makassar
Suasana Jalan Nusantara, di Kota Makassar sekitar tahun 1900 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

2. Hospitaalweg atau Jalan Sudirman

Hospitaalweg atau jalan rumah sakit. Kini berubah nama jadi Jalan Jenderal Sudirman.

Jalan Sudirman dulunya jadi jalan ruas terpanjang di Makassar. Dinamakan jalan rumah sakit karena di jalan itu berdiri rumah sakit Militer, atau sekarang ini dikenal sebagai RS Pelamonia.

RS Pelamonia dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1917 dan disebut Militaire Hospital. Di jalan itu juga dibangun gedung sekolah menengah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs alias gedung MULO yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.

Baca Juga:Kontes Waria di Kota Makassar Dibubarkan Petugas

3. Prins Hendriklaan atau Jalan Riburane

Sebelum berubah nama jadi jalan Riburane, tempat ini di zaman kolonial Belanda bernama Prins Hendriklaan atau jalan Pangeran Hendrik.

Pangeran Hendrik adalah suami dari ratu Wilhelmina. Ia adalah pangeran pendamping yang menjabat terlama di Belanda.

Di jalan ini Belanda mendirikan gedung Societeit de Harmonie pada tahun 1896 silam. Societeit de Harmonie adalah tempat hiburan malam bagi sosialita Belanda. Mereka menikmati pesta dan berdansa, pertunjukan musik ataupun sandiwara.

4. Komedielaan atau Jalan Kajaolalido

Baca Juga:Rekomendasi Kafe Konsep Taman di Kota Makassar, Cocok untuk Nyantai Bareng Keluarga

Meski disebut sebagai jalan Komedilaan atau pertunjukan mengundang gelak tawa, tidak ada gedung pertunjukan atau teater yang berdiri di sepanjang ruas jalan ini. Namanya kemudian diubah jadi jalan Kajaolalido setelah Indonesia merdeka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini