"Mengakui bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang sah dalam pandangan Islam dan mengakui bahwa Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika tidak bertentangan dengan syariat Islam," ucap Syahrial, Syamsudin, dan Sunaryandoyo dalam ikrarnya.
Syahrial kepada awak media mengaku awal bergabung dengan JAD karena terpengaruh sejumlah teman yang ia kenal melalui media sosial (medsos).
Dia berserta dua napiter lain kini menyesali kesalahan itu dan berjanji tidak akan bergabung dengan kelompok teroris manapun.
"Sekarang menyadari kalau saya keliru. Kami dari salah, sepulang dari sini bisa jauh lebih baik," ucap Syahrial.
Baca Juga:Hasil Piala AFC: PSM Makassar Habisi Hougang United Tiga Gol Berbalas Satu
Kepala Lapas Kelas II A Yogyakarta Soleh Joko Sutopo memastikan ikrar terhadap NKRI belum menjadi akhir dari rangkaian pembinaan terhadap tiga napiter itu.
"Kami masih dalam rangka meyakinkan mereka terkait komitmennya kepada NKRI. Setelah ini kami masih assesmen kembali untuk melihat potensinya, nanti kami berikan pelatihan, kemandirian, dan aspek keagamaan," ujar Soleh.