"Kami dari Gowa, pekerja saya cuma dua, istri dan anak. Baru keluarga yang kami pekerjakan untuk menjaga kualitas karena ini makanan. Semalam saya juga membantu," kata Muhammad Tahir.
Di UMKM-nya, sering didatangi oleh mahasiswa dan pelajar untuk meneliti dan belajar membuat kripik. Ia meminta bantuan peralatan perajang pisang dan continuous sealer untuk membungkus kripik.
Kegiatan ini diikuti oleh ribuan peserta dengan menghadirkan sejumlah pemateri ahli.
Baca Juga:Berdayakan Potensi SDA, GGN Gelar Workshop Inovasi dan Packaging Olahan Pisang Bagi Warga Lumajang