Kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Sulawesi Selatan Menurun 75 Persen Akibat Kemarau

Pemadaman bergilir masih terus terjadi di Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Rabu, 25 Oktober 2023 | 12:03 WIB
Kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Sulawesi Selatan Menurun 75 Persen Akibat Kemarau
Ilustrasi: Area Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso Unit 2 di Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (16/8).

SuaraSulsel.id - Direktur Distribusi PLN Persero, Adi Priyanto, menemui Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, di Kantor Gubernur, Selasa, 24 Oktober 2023.

Kedatangan Adi, untuk melaporkan kondisi kelistrikan di Sulsel. Dimana, beberapa waktu belakangan ini dilakukan pemadaman bergilir.

Adi menjelaskan, kemarau akibat El Nino telah berdampak terhadap berkurangnya debit air. Sehingga menyebabkan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) turun sekitar 75 persen, dari 850 Megawatt (MW) menjadi 200 MW.

Sistem Kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan saat ini sangat bergantung terhadap debit air. Karena 33 persen pembangkitnya berasal dari PLTA.

Baca Juga:Diskominfo-SP Sulsel Ikrar Pakta Integritas dan Komitmen Netral di Pemilu 2024

"Kami terimakasih atas bantuan Bapak Pj Gubernur Sulsel yang telah menyampaikan pernyataan resmi soal darurat kebutuhan listrik dan debit air sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sulsel," kata Adi.

Adi mengungkapkan, berbagai upaya terus dilakukan mulai dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), khususnya di daerah aliran sungai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Upaya ini telah membuahkan hasil dimana hujan sudah turun di beberapa lokasi PLTA, dengan harapan debit air dapat terus bertambah dan suplai listrik bisa kembali normal.

"Secara hitung-hitungan, berdasarkan jumlah debit air, awal November 2023 ini akan mulai meningkat. Semoga sudah lebih baik," imbuhnya.

Sementara, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PLN atas kerja kerasnya melayani masyarakat. Sekalipun masih ada pemadaman bergilir, akibat debit air yang menurun.

Bahtiar mengatakan, listrik memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen akan turut bersinergi dengan PLN dalam mengatasi kondisi sekarang ini.

Baca Juga:Sudah Dinyatakan Lolos, Puluhan Pendaftar Calon Pegawai PPPK Pemprov Sulsel Mendadak Gugur

Begitu pun untuk industri. Bahtiar mengungkapkan, salah satu yang menjadi kendala untuk menarik investasi ke Sulsel, adalah listrik. Industri smelter di Bantaeng misalnya, akan menambah tungku namun masih terkendala listrik.

"Kendala investasi di Sulsel ini adalah listrik. Dari segi jalan bagus, bandara bagus, pelabuhan bagus, sisa bagaimana listrik ini ditingkatkan. Apalagi untuk industri smelter, butuh listrik yang besar," terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini