SuaraSulsel.id - Efek kekeringan yang terjadi di sejumlah wilayah di Makassar, Sulawesi Selatan rupanya menjadi sumber pundi-pundi untuk beberapa warga. Seorang warga Sulsel mengaku bisa mengantongi Rp 300 ribu per hari dari penjualan air sumur bor.
Sebelumnya, beberapa wilayah di Makassar, Sulawesi Selatan mengalami kekeringan yang membuat warga harus memburu air bersih untuk digunakan sehari-hari.
PDAM Makassar rupanya turut terdampak efek kekeringan yang terjadi di wilayah Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Tallo, Panakkukang, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea dan Biringkanaya.
Tidak habis akal, menangani masalah ini, seorang warga Sulsel memutuskan untuk menjual air sumur bor untuk warga yang membutuhkan. 20 liter air bersih ini dihargai dengan biaya Rp 3.000.
Baca Juga:Warung Rusak Gegara Ditabrak Remaja yang Gagal Freestyle Motor di Makassar, Publik Auto Geram
Dirinya dan keluarga bahkan bisa mengantongi uang hingga Rp 300 ribu per hari dari penjualan air sumur bor tersebut. Warga bernama Adnan ini menyebut bahwa air bersih yang dibeli ini digunakan untuk memasak, minum dan mandi.
Di tengah kekeringan yang sedang terjadi di kawasan tersebut, warga Sulsel rupanya berhasil mendapat keuntungan lain dari penjualan air sumur bor untuk digunakan sehari-hari.
Penjualan air sumur bor ini dilakukan dari pagi hingga malam hari untuk para warga yang sudah mengantri untuk membeli pasokan air tersebut.
Karena musim kemarau yang berkepanjangan, sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan atau Sulsel mengalami kekeringan. Hal ini berdampak bagi PDAM Makassar yang juga kesulitan untuk mengumpulkan pasokan air bagi warganya yang membutuhkan.
Baca Juga:Maxi Yamaha Day 2023 Lanjut ke Sulawesi Selatan, Tematis Pesta Pantai