SuaraSulsel.id - Guru besar Universitas Tadulako (Untad) Palu diteror bertahun-tahun. Pelakunya terungkap adalah mantan Rektor Universitas Tadulako.
Guru Besar Universitas Tadulako Profesor Rosmala Nur mendapat teror dan ancaman dari orang tak dikenal selama bertahun-tahun. Setelah diselidiki, dalangnya ternyata mantan Rektor Untad Palu, Muhammad Basir Cyio.
Hal tersebut diketahui dari hasil rekonstruksi yang digelar penyidik Polres Palu pada Kamis, 24 Agustus 2023. Adegan demi adegan diperagakan oleh pelaku berinisial AO, yang tak lain adalah staf mantan Rektor Untad Muhammad Basir Cyio.
Pelaku diminta memperagakan saat bertemu dengan Muhammad Basir di ruangan senat Untad pada tahun 2022. Diketahui, saat itu Muhammad Basir Cyio masih menjabat sebagai ketua Senat di kampus tersebut.
Baca Juga:BREAKING NEWS: Wali Kota Makassar Danny Pomanto Jadi Kader PDI Perjuangan
Muhammad Basir lalu memerintahkan pelaku AO untuk melempar mobil Prof Rosmala Nur. Dari pengakuan pelaku, ia dibayar Rp500 ribu.
"Iya, betul (Dalangnya Basir Cyio). Pelaku mengaku dibayar Rp500 ribu. Tapi kan sudah dibawa kesana kemari (jalan-jalan) dan dibayarkan, jadi tidak mungkin menolak," ujar Rosmala saat dikonfirmasi, Senin, 28 Agustus 2023.
Pelaku juga memakai uang tersebut membeli palu besi yang digunakan untuk melempar mobil milik pakar Kesehatan Masyarakat itu. AO lalu melancarkan aksinya pada dini hari, jelang pemilihan rektor.
Rosmala mengatakan motif kasus tersebut karena Muhammad Basir Cyio kecewa dan sakit hati. Rosmala dan suaminya mendukung Prof Amar maju di pemilihan Rektor, tidak sesuai dengan pilihan Basir Cyio.
"Kata pelaku, pak Basir mau kasih pelajaran karena saya dan suami mendukung Prof Amar, tidak sesuai pilihan dia," tuturnya.
Baca Juga:Warga Ungkap Detik-detik Tangki Gas di Jatisampurna Meledak: Bumi Kaya Diangkat
Tak hanya berupa teror, Prof Rosmala Nur juga mendapat ancaman dan bullying bertahun-tahun. Ia bahkan melaporkan kasus tersebut ke Polda Sulawesi Tengah.
Parahnya, tak hanya Rosmala. Lima guru besar Untad lainnya mengalami hal yang sama.
"Info dari Polda Sulteng, pekan depan sudah penetapan tersangka yang kasus pengancaman dan bully itu," tuturnya.
Usai gelar perkara, Muhammad Basir Cyio sempat menemui Rosmala Nur dan hendak meminta maaf. Namun, Rosmala mengaku tetap akan mempidanakan kasus tersebut.
"Saya tetap menempuh jalur hukum karena ini sudah pengancaman dan teror. Saya juga mengalami kerugian Rp7 juta karena mobil saya dirusak, belum lagi dibully dan diancam sampai dibilang mau dikasih keluar ususnya. Lima profesor lain juga kena," tegasnya.
SuaraSulsel.id masih berusaha mengkonfirmasi mantan Rektor Untad, Prof Basir Cyio hingga kini. Pesan singkat dan telepon seluler miliknya belum bisa dihubungi.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing