Kasus tersebut kemudian diambil alih oleh Polda Sulteng, yang kemudian langsung menggelar konferensi pers. Tujuh orang telah diamankan.
Pada waktu yang sama, polisi juga memeriksa seorang oknum anggota Polri berpangkat Ipda berinisial MKS yang bertugas di wilayah setempat. Hal itu diketahui setelah penyidik mendengar keterangan korban bahwa anggota Polri tersebut juga terlibat.
"Hari ini kami melakukan penangkapan dua tersangka lainnya saudara FN dan K. Sementara oknum Polri itu juga masih diperiksa," ujar Kapolda Sulteng Irjen Pol. Agus Nugroho di Palu awal Juni lalu.
Dari pemeriksaan polisi diketahui ada beberapa tempat kejadian perkara korban disetubuhi. Yaitu di rumah tersangka LK, di salah satu sekretariat lembaga di Sausu di mana tempat korban bekerja, penginapan, di pinggir sungai Desa Sausu, dan rumah pondok kebun. Semua TKP ada di Kabupaten Parimo.
Banjir dukungan
Baca Juga:Korupsi Rugikan Negara Rp30 Miliar, Mantan Dirut Anak Usaha PT Semen Baturaja Ditahan
Siang itu Matahari terang benderang menyinari Bumi. Namun, hawa panas bersuhu 34 derajat Celcius tak menyurutkan niat puluhan perempuan melakukan aksi.
Puluhan perempuan ini mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, tempat R menjalani perawatan.
Bingkisan buah bertuliskan "Kamu Tidak Sendiri, Kami Bersamamu" dan karangan bunga bertuliskan "Semangat Sembuh, Kami Bersamamu" mereka letakkan di depan RSUD Undata.
Kepedulian juga ditunjukkan pengacara Hotman Paris Hutapea. Dalam unggahan video di akun instagramnya, pengacara tersebut menyatakan siap membantu melakukan pendampingan hukum kepada korban.
"Saya memohon kepada Polres Parigi Moutong agar segera menangkap semua pelaku dan memprosesnya sesuai dengan hukum. Kami juga memohon kepada Kapolda Sulawesi Tengah agar memberikan atensi atas kasus ini karena sudah viral di Indonesia," ujarnya.
Tanggapan juga datang dari Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tengah, Anwar Hafid. "Kasus tersebut harus diusut tuntas dan diberi tindakan sesuai dengan hukum," kata Anwar Hawid di Kota Palu.