SuaraSulsel.id - Mahasiswi jurusan D3 Teknik Sipil Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, inisial WAP (19 tahun) mengalami kekerasan oleh senior.
Video korban mengalami luka lebam dan dibawa ke kantor polisi viral di media sosial.
Kekerasan tersebut diketahui terjadi pada hari Jumat 2 Juni 2023. Bermula saat WAP berniat mengambil baju PDH di ruang vokasi Fakultas Teknik.
Namun tak lama kemudian dua senior WAP menampeleng korban. Hingga bibir mengeluarkan darah.
Baca Juga:Miris! Polisi Sebut 2 Mahasiswi Keroyok Junior Di Universitas Halu Oleo Karena Tradisi Kampus
Kapolresta Kendari Kombes Pol M Eka Faturrahman menyampaikan, kasus mahasiswi tersebut saat ini sedang ditangani pihak Polsek Poasia.
"Melapornya di Polsek Poasia," katanya kepada Telisik.id -- jaringan Suara.com
Menurut pengakuan Try, kakak WAP, akibat kejadian itu adiknya mengalami luka serius bagian bibir dan kedua matanya.
"Kedua matanya memar, bibir sebelah kiri luka dan berdarah," tuturnya.
Beredarnya kabar tersebut sontak menjadi perhatian publik, hingga banyak netizen yang memberikan komentar negatif.
Baca Juga:Keroyok Junior, 2 Mahasiswi Universitas Halu Oleo Jadi Tersangka!
"Tidak cukup dengan minta maaf, selesaikan secara hukum biar jadi contoh senior lain," kata Netizen Rachmataidilfitrah.
Kasus Ditangani Polisi
Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh dua orang senior Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendadi kepada juniornya berinisial WAP, kini masuk ke tahap penyelidikan. Karena syok, korban harus dilarikan ke rumah sakit.
Hal itu dibenarkan oleh kakak kandung korban, Beby.
"Sudah dilaporkan dan sekarang masih penyidikan," ucapnya.
Kakak pertama korban juga menjelaskan, menganai kronologi kejadian, jika dirinya kaget mendapati adiknya yang pulang dengan wajah lebam dan luka di bibir.
"Dia pulang pagi itu saya langsung lihat dia lebam, jadi saya bertanya kepada temannya kenapa bisa seperti ini, ternyata ditampar sama senior karena pengambilan baju PDH dan ini sudah jadi semacam kebiasaannya mereka," ujarnya.
Pelaku Berusaha Menyembunyikan Kasus
Berdasarkan keterangan yang dijelaskan oleh kakak korban, senior yang diduga melakukan penganiayaan tersebut menyuruh teman WAP untuk tidak langsung dipulangkan ke rumah.
Namun dibawa ke kos salah satu rekannya untuk dikompres air hangat, agar dapat menghilangkan bekas memar di wajah korban.
"Seniornya ini suruh temannya (W) untuk ke kosnya dulu, dikompres kasi turun bengkaknya, supaya menghilangkan bukti, baru disuruh lagi bawa ke kampus," bebernya.
Namun setelah itu, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Alia I dan kemudian dipulangkan ke rumah.
Setelah melakukan pemeriksaan dengan Pihak Polsek Poasia, korban sempat mengalami syok berat kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Abunawas.
Kakak korban mengaku, menyayangkan kejadian yang membuat adiknya tersebut trauma dan takut untuk berinteraksi kepada teman-teman dan seniornya.
Kapolsek Poasia AKP Tung Guna, mengatakan telah memeriksa saksi-saksi dan terduga pelaku.