Firman lantas melaporkan kejadian tersebut ke polres setempat. Oleh polisi, ia disarankan untuk melapor ke Polres Palopo.
"Jadi saya melapor ke Polres Palopo. Kemarin sudah ada keluar nama-nama penyidiknya, pas saya datang mereka bilang "aih, ndak bisa kami proses ini, dek. Dia masih tentara aktif. Kemungkinan akan kami cabut ini laporan ta,dek," ujar Firman menirukan pernyataan penyidik di Polres Palopo.
Karena tidak diselidiki oleh kepolisian, Firman disarankan sebaiknya melapor ke POM TNI. Ia mengaku bingung sebab sejak awal sudah diminta bolak-balik melengkapi berkas laporan.
"Sampai sekarang belum ada perkembangan juga dari POM, masih penyelidikan katanya. Dan mereka bilang dia tentara bermasalah, lari dari kesatuannya di Papua," jelasnya.
Baca Juga:CEK FAKTA: Polisi Dalami Keterlibatan Istri Arteria Dahlan Soal Hartanya, Benarkah?
Lalu pada Sabtu, 8 April 2023, Firman mengaku dihubungi RB menggunakan nomor ponsel baru. Ia diminta menyetor uang Rp1 juta jika motornya hendak dikembalikan.
Namun korban tak mau langsung percaya, sebab pelaku enggan bertemu. Ia mau uangnya ditransfer ke rekening.
Firman berharap POM TNI bisa membantunya. Sebab, laporannya di Polisi tidak ditindaklanjuti.
Firman hanya ingin motornya kembali. Ia mengaku diteror leasing atau perusahaan pembiayaan karena cicilan motornya menunggak.
"Itu motor saya andalkan untuk cari uang penuhi kebutuhan keluarga. Sekarang saya diteror leasing karena menunggak bayar. Leasing tidak mau mengerti," keluhnya.
Baca Juga:Viral! TNI AL Jadi Korban 'Curas' Saat Mudik, Begini Kronologinya
Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Rio Purwantoro yang dikonfirmasi bilang belum dapat informasi soal kasus tersebut. Ia mengaku segera mengecek dan menindaklanjuti.