SuaraSulsel.id - Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono diketahui hobi mengoleksi kendaraan klasik. Dari data Laporan Harta Kekayaaan Penyelenggara Negara (LHKP), ia punya enam kendaraan antik.
Dua unit diantaranya motor piagio Vespa keluaran tahun 1962 seharga Rp8 juta dan vespa keluaran 1966 seharga Rp8 juta.
Ada pula mobil jenis sedan merek Mini Morris tahun 1961 dengan nilai Rp80.050.000, sedan Fiat tahun 1974 nilai Rp55.050.000, sedan Corolla tahun 1970 Rp28.050.000, sedan Ford tahun 1966 Rp260.050.000, sedan Chevrolet tahun 1958 dengan nilai Rp205.050.000 dan sedan Austin tahun 1963 bernilai Rp72.050.000.
Secara keseluruhan, Andhi memiliki 13 kendaraan roda dua dan empat dengan nilai mencapai Rp1.846.800.000. Satu diantaranya adalah mobil Jeep seharga Rp960 juta.
Baca Juga:Mirip Mario Dandy, Anak Kepala Bea Cukai Makassar Ini Suka Pamer Outfit Ala Sosialita
Selain itu, Andhi juga punya harta bergerak lainnya sebesar Rp706.500.000, surat berharga senilai Rp2.995.829.885 serta kas dan setara kas sebesar Rp1.214.508.641. Ia bahkan tak punya utang sama sekali.
Andhi terakhir melaporkan hartanya pada 16 Februari 2022. Ia mencatatkan hartanya senilai Rp13.753.365.726.
Nama Andhi Pramono sendiri sedang disorot publik. Itu setelah sebuah video menunjukkan rumah mewahnya di kawasan Cibubur dan gaya hedon putrinya di media sosial.
Andhi saat ini diketahui masih berada di Jakarta. Ia sudah diperiksa oleh Inspektorat Kementerian Keuangan.
Sementara, pucuk pimpinan di kantor Bea Cukai Makassar diambil alih oleh Kepala Seksi Kepatuhan Internal, Irwan AS.
"Selama beliau ke Jakarta, saya ditunjuk sebagai pelaksana harian (Plh) beliau," ujar Irwan.
Irwan mengatakan pelayanan publik di kantor Bea Cukai Makassar tidak terkendala sama sekali. Semua normal seperti biasanya.
Namun, ia tak bisa berkomentar lebih jauh soal kasus yang menimpah Andhi. Menurutnya, klarifikasi soal harta adalah ranah pribadi.
Kata Irwan, Andhi selama bertugas satu tahun lebih di Kota Makassar kinerjanya cukup bagus. Bahkan diapresiasi oleh pimpinan di pusat.
"Pak Andhi selama bertugas di Makassar dan juga penilaian pimpinan kami sebenarnya cukup bagus, tapi (soal harta) ini masalah pribadi. Kami tentunya tidak bisa berkomentar lebih jauh karena sudah ada tim yang melakukan penilaian maupun penelitian," sebutnya.
Ia mengaku saat ini diminta oleh Andhi untuk tetap tenang. Jangan sampai pelayanan terganggu karena isu tersebut.
"Pak Andi tetap menginstruksikan kepada kita tetap tenang dan menjawab apabila ada yang meminta klarifikasi terkait dengan pelaksanaan tugas di Bea Cukai Makassar. Tidak terpengaruh dengan isu ini," ungkapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing